Rabu 16 Jun 2021 07:12 WIB

Hindari Mitos Ini Saat Mulai Pola Hidup Sehat

Tak semua hal mengenai makanan dan pola makan itu benar menurut penelitian.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Tak semua hal mengenai makanan dan pola makan itu benar menurut penelitian.
Foto: PixaHive
Tak semua hal mengenai makanan dan pola makan itu benar menurut penelitian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak semua hal mengenai makanan dan pola makan itu benar menurut penelitian. Bahkan, bagi kita yang sedang menurunkan berat badan, juga masih harus berhati-hati dengan makanan yang mengklaim bebas gluten. Oleh sebab itu, akan lebih baik jika kita menelitinya lebih teliti, karena siapa tahu hal yang kita percaya merupakan sebuah mitos. 

Berikut kumpulan beberapa hal yang disebut mitos yang dapat membantu Anda untuk memiliki pola makan yang lebih baik demi kebugaran tubuh kita, dilansir laman Stylist, Rabu (16/6).

Baca Juga

 

MITOS: Bebas Gluten Dapat Membuat Kita Lebih Sehat

“Tren bebas gluten telah menciptakan banyak kebingungan di kalangan masyarakat umum,” ahli gizi dan ahli pengobatan gaya hidup bersertifikat di Plant Based Health Professionals UK, Rohini Bajekal.

Gluten adalah nama umum untuk protein yang ditemukan dalam gandum hitam, barley dan triticale. Ini membantu makanan mempertahankan bentuk dan strukturnya, bertindak sebagai "lem" yang menyatukan makanan.

Bajekal mengatakan, terlepas dari kesalahpahaman, kita tidak perlu menghindari gluten kecuali ada diagnosis penyakit celia dan sensitivitas gluten non-celiac. Penyakit celiac adalah kondisi autoimun yang menghasilkan respons imun terhadap gluten di usus kecil. Kondisi ini dapat mengancam jiwa, terkait dengan masalah seperti infertilitas dan anemia defisiensi besi.

“Mereka yang menderita penyakit celiac harus benar-benar menghindari gluten, yang juga dapat ditemukan dalam makanan yang tidak terduga seperti bir atau kecap,” ujar Bajekal. 

Gluten muncul dalam hal-hal seperti gandum dan oat. Keduanya kaya akan serat dan zat gizi mikro. Ada risiko besar saat kita menjadi bebas gluten secara tidak perlu akan berarti makan biji-bijian yang super bergizi.

Saran Bajekal untuk orang-orang yang perlu bebas gluten adalah menikmati biji-bijian sebanyak mungkin, termasuk quinoa, beras merah, bayam, soba, teff, dan oat bersertifikat bebas gluten jika mereka dapat ditoleransi

“Juga, jika memungkinkan, cobalah pasta soba bersertifikat bebas gluten yang lebih tinggi protein, serat, dan zat gizi mikro daripada banyak jenis pasta bebas gluten yang terbuat dari tepung jagung olahan dan tepung beras,” jelas dia. 

 

MITOS: Karbohidrat Lebih Baik Dihindari pada Malam Hari 

“Tubuh Anda membutuhkan karbohidrat. Otak kita berfungsi pada glukosa yang diubah dari karbohidrat bertepung. Tanpa mereka, kami kurang konsentrasi, fokus dan bisa sangat lelah,” ujar ahli diet terdaftar Catherine Rabess. 

Sebenarnya tidak masalah pada pukul berapa kita makan roti panggang atau kentang. Dan pastinya, kita  tidak harus berhenti memakannya pada jam empat sore. Jika tubuh dan otak kita masih berfungsi, kita membutuhkan karbohidrat.

 

MITOS: Buah dan Sayuran Mentah Lebih Baik daripada yang Dimasak

Beberapa orang percaya menghindari buah dan sayuran matang demi makanan mentah merupakan hal yang lebih sehat. Tidak diragukan lagi, memilih untuk makan sebagian besar makanan mentah memang secara dramatis meningkatkan porsi tanaman Anda dan mengurangi jumlah junk food yang tidak bernilai gizi yang dikonsumsi. Akan tetapi beberapa tanaman lebih baik untuk kita saat dimasak.

“Tomat, misalnya, mengandung likopen yang merupakan antioksidan paling menakjubkan,” jelas  ilmuwan nutrisi, praktisi pengobatan fungsional bersertifikat dan pendiri The Urban Kitchen, Toral Shah. 

Tomat adalah prekursor vitamin A dan beta karoten, yang dilepaskan lebih banyak saat tomat dimasak daripada dimakan mentah. Kecap dan saus tomat kaya akan likopen, yang memiliki sifat yang diketahui membantu melindungi dari radiasi UV, kanker tertentu seperti kanker paru-paru, payudara, prostat, perut dan mulut, serta penyakit jantung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement