Selasa 15 Jun 2021 11:38 WIB

Gitaris U2 Luncurkan Strap Gitar untuk Sumbang Pengungsi

Para pengungsi mayoritas berasal dari Afrika, Timur Tengah, dan Asia Selatan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
The Edge, Larry Mullen Jr, Bono dan Adam Clayton para personil band U2 saat konser di Australia. Gitaris U2, The Edge, telah meluncurkan strap gitar untuk kepentingan amal.
Foto: EPA
The Edge, Larry Mullen Jr, Bono dan Adam Clayton para personil band U2 saat konser di Australia. Gitaris U2, The Edge, telah meluncurkan strap gitar untuk kepentingan amal.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Gitaris U2, The Edge, telah meluncurkan strap gitar untuk kepentingan amal. Penjualan strap gitar bertema "Love Welcomes" itu akan digunakan untuk memberdayakan para pengungsi atau imigran wanita yang melintasi Laut Mediterania.

Selama lebih dari satu dekade, Eropa menghadapi krisis imigran seiring meningkatnya jumlah pengungsi ke Uni Eropa lewat Laut Mediterania dan Balkan. Para pengungsi atau imigran tersebut mayoritas berasal dari Afrika, Timur Tengah, dan Asia Selatan.

Masalah pengungsi ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, di antaranya konflik di negara asal, keadaan ekonomi, dan bujukan agen penyelundupan manusia. Menurut IOM dan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), para imigran dan pengungsi tersebut kerap menjadi sasaran penahanan sewenang-wenang, perlakuan buruk, eksploitasi hingga kekerasan. Dalam misi amal ini, gitaris bernama asli David Howell Evans telah bekerja sama dengan badan amal Love Welcomes, perusahaan sosial yang membantu memberdayakan pengungsi wanita dengan memberikan pelatihan keterampilan, pekerjaan, dan dukungan kemanusiaan.

Desain strap gitar The Edge yang didominasi warna oranye dibuat dari rompi pelampung yang dikenakan para pengungsi selama perjalanan melintasi Laut Mediterania. Strap gitar itu juga dijahit oleh para pengungsi yang difasilitasi Love Welcomes.

Sebanyak 500 strap pertama yang terjual, masing-masing akan didesain secara unik dan dibuat sesuai pesanan. Yang tak kalah istimewa, 500 pembeli pertama akan menerima kartu pos yang ditandatangani The Edge.

"Penyebab imigrasi gelap sangat kompleks tetapi pada akhirnya itu adalah masalah yang sangat manusiawi dan menuntut tanggapan manusiawi. Di masa-masa sulit, kita semua berpegang teguh pada harapan masa depan yang lebih baik," kata The Edge dalam pernyataannya seperti dilansir di NME, Selasa (15/6).

Menurut The Edge, Love Welcomes hadir untuk mendampingi para wanita dan keluarga yang telah melalui masa-masa paling buruk dan trauma yang tak terbayangkan. "Saya bangga menjadi bagian dari inisiasi mereka untuk memberikan kesempatan dan pekerjaan bagi imigran perempuan," ujar The Edge.

Strap gitar "Love Welcomes" sudah dibuka secara pre-order dari sekarang. Bagi yang berminat bisa mengakses laman https://www.lovewelcomes.org/collections/the-edge

Pada bulan lalu, The Edge telah merilis single kolaborasinya dengan Martin Garrix dan Bono bertajuk "We Are The People". Lagu tersebut didapuk menjadi track resmi Euro 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement