Direktur Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) Francis Collins menyampaikan studi laboratorium lain yang menunjukkan bahwa virus corona dapat menginfeksi sel beta manusia. Riset turut mengungkap bahwa virus berbahaya dapat bereplikasi dalam sel beta penghasil insulin, memperbanyak diri, dan menyebar ke sel lain.
Penelitian digagas Stanford University School of Medicine dan Weill Cornell Medicine. Para periset menganalisis sampel autopsi dari orang yang meninggal karena Covid-19. Studi menggambarkan kemampuan virus menginfeksi sel beta pankreas, mengurangi sekresi insulin, dan secara efektif memicu diabetes tipe satu.
Sel-sel khusus itu kemungkinan sangat rentan diserang virus karena mengandung reseptor tertentu yang diketahui mengikat Covid-19. Setelah diserang, sel-sel itu diubah menjadi berbagai jenis sel dengan ekspresi insulin yang lebih rendah.
Virus dapat merusak pankreas dan menyebabkan diabetes dengan cara yang tidak mudah diatasi dengan pengobatan. Karena penghancuran sel pankreas, pasien berpotensi menjadi tergantung pada obat diabetes, seperti insulin, lama setelah mereka pulih dari Covid-19.
Kabar yang menggembirakan, penelitian lain menunjukkan bahwa obat tertentu mungkin dapat membalikkan kondisi itu. Akan tetapi, para peneliti menyampaikan temuan itu perlu dikonfirmasi dalam studi yang berskala lebih besar dan pelaksanaan lebih ketat.
"Berbagai temuan ini mengingatkan pentingnya melindungi diri sendiri, anggota keluarga, dan komunitas dari Covid-19 dengan cara segera mendapatkan vaksinasi, serta mendorong orang terkasih melakukan hal yang sama," tutur Collins.