Dari mereka yang jatuh sakit, hanya 41 yang mengaku menjalani pola makan nabati, sementara 46 lainnya adalah pescatarian. Sisanya 481 telah menjalani beberapa bentuk rejimen pola makan yang termasuk hewan ternak dan unggas.
"Hasil kami menunjukkan bahwa diet sehat yang kaya akan makanan padat nutrisi dapat dipertimbangkan untuk perlindungan terhadap Covid-19 yang parah," kata penulis studi dalam siaran pers, dilansir Fox News, Kamis (10/6).
Belum jelas apakah pemakan nabati berpotensi mengalami kondisi lebih baik selama pandemi dibandingkan pengonsumsi unggas. Sebab studi dianggap hanya dapat menunjukkan hubungan antara kelompok dan penyakit Covid-19 yang parah. Menurut McAuliffe, studi menyoroti perlunya studi prospektif yang dirancang lebih baik tentang hubungan antara diet, status gizi, dan keparahan Covid-19.
“Jadi masih diperlukan kehati-hatian dalam interpretasi temuan," kata wakil ketua NNedPro Nutrition and Covid-19 Taskforce Inggris, Shane McAuliffe, dalam pernyataan terpisah yang dilampirkan pada siaran pers.