"Vektor virus dikombinasikan dengan vaksin mRNA merupakan hal yang masuk akal. Tetapi, berganti dari Moderna ke Pfizer tidak begitu masuk akal," kata kepala departemen infeksi mukosa dan imunitas di Imperial College London Profesor Robin Shattock menjelaskan, seperti dilansir The Sun, Senin (7/6).
Akan tetapi, partisipan yang menerima kombinasi vaksin Covid-19 Pfizer dan Oxford/AstraZeneca cenderung menunjukkan efek samping yang lebih berat. Pada kelompok ini, jumlah partisipan yang mengalami keluhan demam setelah vaksinasi mencapai 41 persen, atau dua kali lebih tinggi dibandingkan partisipan yang menerima dua dosis vaksin Covid-19 Pfizer.
Beberapa gejala lain juga tampak lebih tinggi pada kelompok yang menerima kombinasi vaksin Pfizer dan Oxford/AstraZeneca. Gejala tersebut meliputi menggigil, kelelahan, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, dan merasa tidak sehat secara umum.
Berdasarkan temuan ini, Profesor Peter Openshaw dari Imperial College London mengatakan, kombinasi vaksin Covid-19 cenderung memicu reaksi yang lebih besar. Akan tetapi, reaksi yang lebih besar ini kemungkinan besar akan diikuti oleh respons imun yang lebih baik.
"Merupakan hal yang masuk akal secara imunologis bahwa Anda akan mendapatkan respons yang lebih besar," kata Profesor Openshaw.
Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya
di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches