REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sampai saat ini hipertensi masih merupakan persoalan di masyarakat, tetapi sebenarnya bisa dicegah dengan rajin memeriksa tekanan darah secara berkala.
"Yang utamanya harus dilakukan adalah meningkatkan awareness masyarakat untuk melakukan deteksi dini secara berkala untuk pencegahan dan mengendalikan hipertensi," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, dr Cut Putrie Arianie, MH Kes, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta pada Senin (24/5).
Jumlah penderita hipertensi di dunia tercatat terus meningkat setiap tahunnya, hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik menyebabkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, diabetes, gagal ginjal dan kebutaan.
Satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis hipertensi, dan hanya sebesar 36,8 persen di antara para penderita hipertensi yang mengkonsumsi obat. Apabila dibiarkan, diperkirakan pada 2025 akan ada sebesar 1,5 miliar orang terkena hipertensi.
Untuk saat ini, jumlah perkiraan penduduk dunia yang meninggal setiap tahun akibat hipertensi dan komplikasinya adalah sebesar 9,4 juta orang.