REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Regulator obat Uni Eropa atau European Medicines Agency (EMA) mengatakan bahwa vaksin Covid-19 buatan Pfizer bisa disimpan hingga satu bulan pada suhu kulkas. Masa simpan ini tercatat lebih lama dari yang direkomendasikan sebelumnya yakni lima hari.
“Setelah vaksin mencair, botol yang belum dibuka dapat disimpan di lemari es hingga sebulan,” demikian pernyataan dari EMA seperti dilansir dari BBC pada Selasa (18/5).
EMA berharap, peningkatan fleksibilitas masa simpan ini akan mendongkrak jumlah orang yang disuntik vaksin di seluruh Uni Eropa. Mengingat selama ini, vaksin Covid-19 buatan Pfizer hanya akan bertahan lebih lama jika disimpan di suhu yang sangat rendah. Padahal, waktu distribusi vaksin ke berbagai negara membutuhkan waktu yang lama.
“Persyaratan penyimpanan yang sebelumnya untuk vaksin Covid-19 buatan Pfizer telah mempersulit penggunaannya di beberapa negara. Inilah yang menjadi salah satu kelemahan dari vaksin tersebut,” jelas EMA.
Pada bulan Februari, Amerika Serikat telah menyetujui bahwa penyimpanan vaksin Pfizer pada suhu freezer standar yaitu -15 hingga -25 derajat celcius aman hingga dua minggu. Ini sekaligus mengoreksi ketentuan sebelumnya yang mengharuskan vaksin disimpan pada suhu -80 hingga -60 derajat celcius selama di perjalanan pendistribusian.
Sementara itu awal bulan ini, Kanada mengesahkan penggunaan vaksin Pfizer untuk anak-anak berusia antara 12 dan 15 tahun. Kanada menjadi negara pertama yang melakukan vaksinasi Covid-19 untuk kelompok usia tersebut.