REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA: Dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan disertai disiplin pengunjung, Taman Impian Jaya Ancol kembali dibuka, Selasa (18/5). Sebelumnya Ancol ditutup tiga hari (Sabtu, Ahad dan Senin), setelah membludak pada Jumat (14/5).
"Ancol siap jadi percontohan penguatan prokes di tempat wisata. Tapi, tentu diperlukan kerjasama pengelola Ancol dengan pengunjung untuk menegakkan prokes," ujar GM Corporote Secretary PT Taman Impian Jaya Ancol, Agung Praptono, saat memberikan keterangan dengan sejumlah wartawan di Pantai Ancol, Jakarta, Selasa (18/5).
Menurut Agung, Ancol kembali dibuka dengan beberapa pembatasan serta dengan prokes yang lebih ketat dari sebelumnya. Untuk sementara kunjungan ke Ancol dibatasi 10 ribu pengunjung atau sekitar 10 persen dari kapasitas normal Ancol sebesar 91 ribu orang. "Kami tak mau ambil resiko dan memang kami lebih utamakan kesehatan untuk semua," terangnya.
Selain itu, lanjut Agung, area pantai juga kini dikasih pagar pembatas sehingga orang masuk pantai hanya bisa lewat pintu-pintu tertentu sehingga bisa terkontrol dan terjaga prokes. "Semua demi menjaga agar tidak ada lagi pelanggaran prokes. Untuk wahana, semua dibuka kecuali wahana kolam renang Atlantis. Wahana dibuka juga dengan pembatasan pengunjung," tegasnya.
Ia menambahkan, penerapan pembatasan jumlah pengunjung ini juga dilakukan dengan cara hanya menjual lewat tiket online sehari sebelumnya melalui www.ancol.com.
"Jadi kami tidak menjual tiket langsung di tempat. Pengunjung harus beli tiket lewat online sehari sebelumnya. Dengan demikian bila sudah memenuhi kuota, kita bisa langsung close. Ini untuk membatasi jumlah pengunjung," tutur Agung.
Lanjut Agung, sementara ini pengunjung juga dilarang berenang di pantai demi menjaga prokes. Pengecekan suhu tubuh tetap dilaksanakan di seluruh unit rekreasi. Wajib menggunakan masker, jika ada pelanggaran, Tim Satgas Covid-19 Ancol bersama Kepolisian, TNI dan Satpol PP akan menegur dan memberikan sanksi serta pengunjung wajib menjaga kebersihan tangan dengan membawa hand sanitizer dan mencuci tangan di tempat yang telah disediakan.
"Kami belum tahu sampai kapan, yang pasti secara berkala kami akan terus evaluasi kebijakan pembatasan ini. Semua ini demi menjaga kesehatan pengunjung agar mereka juga merasa aman dan nyaman serta jaminan kesehatan bersama yang diutamakan," pungkasnya.