Rabu 05 May 2021 11:25 WIB

Olahraga yang Tepat Bagi Penderita Hipertensi

Olahraga sangat erat kaitannya dengan tekanan darah.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Olahraga sangat erat kaitannya dengan tekanan darah.
Foto: Picpedia
Olahraga sangat erat kaitannya dengan tekanan darah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Keodokteran Olahraga, Dr. Michael Triangto, SpKO, mengatakan, banyak masyarakat yang breanggapan bentuk olahraga hanya cuma satu dan bisa untuk macam-macam tujuan. Namun sejatinya, olahraga harus dilakukan dengan petunjuk.

"Olahraga untuk kesehatan tentu harus dengan petunjuk dan parameter-parameter tertentu, sehinhga bisa dinilai apakah kondisinya jadi lebih baik dengan berolahraga," ujarnya dalam pernyataan dikutip republika.co.id, Rabu (5/5).

Baca Juga

Olahraga, lanjutnya, sangat erat kaitannya dengan tekanan darah. Menurutnya saat bergerak, kita akan menggunakan anggota-anggota gerak kita. 

Ketika menggerakkan otot dan tulang-tulang atau di situlah kita membutuhkan aliran darah dari jantung. Gerakan akan menaikkan denyut jantung, yang bisa dimonitor dari denyut nadi.

Berolahraga akan memaksa jantung berdenyut lebih kuat, dan menaikkan tekanan darah. Setelah selesai olahraga, denyut nadi akan berkurang, dengan demikian tekanan darah jadi lebih terkontrol.

Olahraga bagus untuk jantung dan tekanan darah, tapi harus diperhatikan. Kalau dipaksakan terus maka bisa menaikkan tekanan darah melampaui batas-batas kemampuan. Bahkan, bisa menimbulkan gangguan ksehatan, bahkan kematian. 

"Jadi kita harus tahu tujuan kita berolahraga itu apa, dan sampai mana batas kemampuan kita," jelas Michael.

Ia mengatakan, olahraga yang terbaik untuk penderita hipertensi adalah yang berjenis aerobik atau disebut juga kardio (kardiorespirasi). Jadi, diharapkan akan melatih kardio dan pernapasan kita. 

Gerakannya berulang-ulang, intensitas ringan, dan waktu melakukannya panjang. Misalnya, jalan cepat, jogging, bersepeda, berenang. Semua itu adalah jenis-jenis olahraga yang dapat digunakan untuk membantu mengontrol atau menurunkan tekanan darah yang tinggi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan kita berolahraga 150 menit per minggu, yang bisa kita pecah lima kali menjadi 30 menit sehari. Ini pun bisa dibagi-bagi lagi, misalnya pagi 10 menit, sore 10 menit, dan malam 10 menit dengan total 30 menit/hari. Itu untuk masyarakat umum.

Namun untuk penderita hipertensi harus dibuat penyesuaian sesuai kemampuan. Olahraga 30 menit itu tidak lama, namun berat bagi para penderita hipertensi. Misalnya, dia tidak pernah olahraga, atau punya komorbiditas lain sehingga harus disesuaikan dengan kondisinya. 

"Olahraga bagus untuk mengontrol tekanan darah. Tapi kalau sedang sakit kepala, jangan maksain olahraga," jelas Michael.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement