REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah setahun penuh sejak seluruh umat manusia di bumi ini mulai memakai masker. Pada awal wabah pandemi, semua berusaha keras untuk membuat masker. Bahkan kerap kali banyak yang membuat masker yang matching dengan pakaian yang dikenakan.
Kemudian, banyak dari kita kembali ke masker medis sederhana, dan sering kali menggunakan masker kapas. Hingga benda yang wajib dibawa sekarang adalah, kunci rumah, dompet, dan masker. Tetapi sekarang 50 persen dari semua orang dewasa di Amerika Serikat, sudah divaksinasi.
Setidaknya mereka sudah mendapat dosis pertama vaksin. Dan sekarang kelayakan untuk menerima vaksin Covid-19, sudah terbuka untuk semua orang yang berusia di atas 16 atau 18 tahun, tergantung pada kebijakan negara. Lalu masa depan tanpa masker, apakah mungkin?
Menurut Dr Anthony Fauci, orang Amerika mungkin hanya perlu menunggu hingga 2022, sebelum aktivitas tanpa masker bisa diizinkan. Lalu beberapa orang Amerika ditanyakan pendapat mereka, tentang bagaimana jika harus memakai masker selama satu tahun lagi.
Dr Fauci yang juga Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular mengatakan, itu memang harus dijalankan dan jika ingin tanpa masker semua tergantung keadaannya. Ia optimis dunia akan kembali normal pada akhir 2021.
"Saat kita memasuki musim gugur dan musim dingin, pada akhir tahun, saya yakin sepenuhnya dengan (Presiden Joe Biden) bahwa kita akan mendekati kembali ke normal," kata dia dalam suatu acara talkshow, dilansir dari refinery29, Rabu (21/4).
Tetapi ketika kehidupan mulai kembali mendekati normal, Dr Fauci dan CDC akan tetap menekankan pentingnya memakai masker untuk menjaga penularan Covid-19 level rendah. Sampai seluruh masyarakat Amerika divaksinasi penuh, memakai masker juga akan membantu menangkis varian baru corona.
Tapi, memilih untuk memakai masker wajah di masa mendatang, menurut Intelligencer, juga merupakan pilihan populer di kalangan guru, germaphobes, dan mereka yang memiliki riwayat penyakit bawaan seperti penyakit jantung. "Forever maskers," begitu julukan yang mereka gaungkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika