REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemerhati lingkungan menyuarakan peringatan tentang kerusakan parah yang bisa disebabkan oleh masker wajah dan sarung tangan sekali pakai. Semua sampah itu bisa berakhir di laut dan dinilai berpotensi membahayakan hewan dan kehidupan di sana.
Publik diimbau untuk memakai barang-barang sekali pakai secara bertanggung jawab. Jika memungkinkan, memilih masker yang dapat digunakan kembali. Bukan cuma kecemasan semata, efek dari benda buangan itu sudah diulas dalam studi ilmiah.
Studi global yang terbit di Environmental Advances menggunakan masker bedah dalam eksperimen penuaan buatan dan memaparnya dengan air laut. Temuan menunjukkan bahwa satu masker wajah melepaskan sebanyak 173 ribu mikrofiber sehari ke laut.
Gawatnya, masker wajah sekali pakai telah berubah dari alat khusus yang dirancang untuk profesional medis menjadi benda yang banyak dipakai publik untuk mengurangi penyebaran virus. Pada 2020, ada puluhan miliar masker wajah yang diproduksi di seluruh dunia.