REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara asal Korea Selatan Bong Joon Ho angkat bicara ihwal meningkatnya gelombang kebencian dan kejahatan rasial terhadap warga keturunan Asia di Amerika. Menurut peraih Oscar tersebut, masalah rasisme dan kebencian terhadap warga Asia bisa diantisipasi lewat film.
Hal itu ia ungkap dalam seri Kelas Master virtual Dodge College Universitas Chapman. Kelas ini dihadiri oleh para aktor, sutradara dan produser top Hollywood seperti Bryan Cranston, Frank Marshall, Jason Blum, Lena Waithe, dan mantan eksekutif komunikasi Warner Bros Dee Dee Myers.
Sutradara film “Parasite” itu berpendapat bahwa film bisa menjadi solusi jangka panjang untuk melawan rasisme. Karena itulah, ia mendorong para kreator di Hollywood mau memproduksi film-film berkaitan tentang Asia.
“Saya kira film bisa menjadi media alternatif, meskipun ini tidak bisa menyelesaikan masalah dalam waktu cepat. Tapi saya kira, pembuat film bisa lebih berani dan tidak perlu takut menghadapinya,” kata Bong seperti dilansir dari The Hollywood Reporter pada Ahad (11/4).
Bong mengutip film arahan Spike Lee bertajuk “Do The Right Thing” sebagai contoh. Film itu rilis tahun 1989, tiga tahun sebelum terjadinya kerusuhan, penjarahan, pembakaran dan kekacauan sipil yang terjadi di County Los Angeles tahun 1992. Menariknya, lanjut Bong, film tersebut seperti telah meramalkan kerusuhan itu akan terjadi.
“Itulah peran yang dapat dimainkan oleh sutradara dan aktor. Kita tidak harus memprediksi apa yang akan terjadi di masyarakat, tetapi dengan intuisi dan analisa yang tajam kita bisa menggambarkan realitas sosial yang ditakutkan menjadi masalah besar di kemudian hari,” jelas dia.
Bong juga mengambil pendekatan serupa ketika menggarap film “Parasite”, dimana ia menggambarkan ketimpangan sosial di masyarakat khususnya Korea Selatan.
"Sebagai kreator dan seniman, Anda harus memahami esensi dan pertanyaan sentral dalam masyarakat melalui hari-hari yang Anda jalani dan mengirimkan jawaban atas pertanyaan tersebut melalui karya,” kata Bong.