REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara asal Korea Selatan Bong Joon-ho berhasil menarik perhatian global lewat film Parasite dan menggondol banyak piala Oscar awal tahun ini. Namun jauh sebelum Parasite, Bong Joon-ho telah melahirkan beberapa mahakaryanya seperti Masterful Mother (2009) dan Memories of Murder (2003).
Film Memories of Murder merupakan film thriller detektif yang berdasarkan pada kisah nyata di Korea Selatan tahun 1986. Berlatar belakang di provinsi Gyeonggi, Korea Selatan, seorang detektif daerah bernama Park Doo-man (Song Kang-ho) menyelidiki kasus pembunuhan dan pemerkosaan dua perempuan dengan kapasitas forensik seadanya. Bukti yang dikumpulkan juga tidak ada yang valid.
Sebagai lawan mainnya Park bertemu dengan Seo Tae-yoon (Kim Sang-kyung), seorang detektif muda dari Seoul yang secara sukarela membantu kasus ini. Film ini fokus mengikuti kisah mereka dalam membongkar kasus.
Film fitur kedua dalam karir sutradara ini diputar kembali di bioskop Amerika Serikat (AS) selama dua hari pada tanggal 19 dan 20 Oktober 2020. Menurut Jeff Ewing seorang filmmaker yang menulis ulasan film di laman Forbes, film ini benar-benar menunjukkan keunggulan Bong Joon-ho sebagai sutradara.
“Dia pandai meramu konflik. Terlihat jelas bagaimana ketidakmampuan otoritas, situasi kekerasan yang mengejutkan dan narasi yang mendalam dan berlapis-lapis dan memaksa penonton untuk masuk ke dalam konflik,” kata Ewing seperti dilansir dari Forbes, Selasa (20/10).
Film ini sekarang digunakan sebagai kiblat film drama kriminal dengan elemen satir cerdas dan pergantian plot yang menarik sehingga membuat penonton kian penasaran. Film ini memiliki nilai rilis domestik terbaik di Korea Selatan pada tahun 2003.
Ketika itu mampu menyelamatkan salah satu perusahaan produksinya (Sidus Pictures) dari pailit. Dalam sebuah pernyataan, CEO Fathom Events Ray Nutt mengaku bangga bisa bermitra dengan Neon untuk menghadirkan film thriller Memories of Murder kepada penonton AS untuk pertama kalinya sejak rilis pada tahun 2003.
"Penonton akan senang melihat karya awal dari sutradara yang diakui secara kritis ini di layar lebar," ungkap Nutt.
Sementara itu, Bong Joon Ho menambahkan bahwa kasus ini adalah jalinan tragedi dan komedi hitam yang saling terkait.
“Film ini adalah perpaduan yang luar biasa namun alami, antara horor dan komedi karena kami benar-benar hidup di masa-masa seperti itu. Saya pernah mengerahkan seluruh jiwa dan raga saya untuk membuat film ini, dan sekarang mata saya tertuju pada bagaimana film ini akan menembus masa panjang,” kata Bong Joon-ho.
Film ini akan diputar pada tanggal 19 dan 20 Oktober itu diikuti dengan dialog pasca-pemutaran antara sutradara Bong Joon-ho dan Edgar Wright. Setelah dirilis ulang, film ini akan dirilis dalam format video on demand (VOD) dan akhirnya dirilis secara luas dalam format Blu-ray sebagai bagian dari Criterion Collection.