Kamis 08 Apr 2021 14:05 WIB

Cacar Api Rentan Muncul pada Masa Pandemi

Seseorang lebih mudah terkena Herpes Zoster atau cacar air pada masa pandemi.

Cacar api. Ilustrasi
Foto:

Gejala HZ biasanya tidak spesifik. Sebelum muncul tanda nyata pada kulit (ruam merah dan lenting berisi air) biasanya hanya berupa rasa lelah, sakit kepala dan lemas (disebut gejala pro-dormal) yang berlangsung selama 1-5 hari.

"Bagi sebagian besar orang, rasa nyeri akan berkurang dengan menghilangnya ruam, namun bagi beberapa orang, HZ dapat menyebabkan komplikasi seperti rasa nyeri yang menetap yang dikenal dengan istilah Neuralgia Paska Herpes (NPH). Komplikasi ini muncul sebagai akibat rusaknya serabut syaraf akibat dari aktivitas virus yang berulang," tutur Anthony.

Dampak HZ pada kualitas hidup seseorang dikatakan hampir setara kesulitannya dengan dampak yang ditimbulkan penyakit gagal jantung, diabetes, serangan jantung dan depresi, salah satunya akibat rasa nyeri berkepanjangan atau NPH. Selain NPH, komplikasi yang juga bisa timbul adalah kehilangan pengelihatan jika HZ terjadi di sekitar mata, masalah neurologis seperti radang otak dan kelumpuhan wajah, dan infeksi kulit berkepanjangan.

Tetapi, apabila diobati secara cepat dan tepat, harapan kesembuhan HZ akan meningkat. Saat ini, terapi HZ dikenal dengan strategi 6A yakni Attract patient early (deteksi dini), Asses patient fully (menilai kondisi pasien secara lengkap), Antiviral therapy (obat anti virus), Analgetik (obat anti nyeri), Antidepressant/anticonvulsant (obat anti deperesi/kejang), dan Allay anxieties-counselling (informasi dan edukasi konseling).

Selain 6A tersebut, diberikan terapi topikal (obat oles) dan terapi suportif, seperti istirahat yang cukup dan menjaga kebersihan, anjuran agar pasien tidak menggaruk dan menggunakan pakaian yang longgar untuk kenyamanan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement