REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film besutan sutradara Doug Liman “Chaos Walking” hadir menyiratkan bahwa pikiran perempuan lebih rumit daripada laki-laki. Film yang menceritakan dunia baru di luar tata surya ini, dengan perjalanan 64 tahun, menyebarkan sebuah virus unik dan hanya menjangkit laki-laki.
Manusia Bumi khususnya laki-laki yang tiba di planet itu, akan terinfeksi virus sehingga isi pikirannya dapat didengar oleh semua orang. Entah kenapa virus ini tidak bisa menjangkit perempuan, sehingga isi pikiran perempuan tetap hanya diketahui dirinya sendiri.
Berdurasi 109 menit, sepanjang film ini penonton akan disuguhkan keributan isi pikiran laki-laki yang tak bisa terkendali. Tidak hanya bisa didengar, tapi juga bisa dilihat. Apalagi bagi mereka yang sudah mampu mengendalikannya, maka akan terlihat hologram isi pikiran yang bisa menjadi kekuatan.
Wajah dunia baru ditampilkan pada menit awal film dimulai hingga sepanjang film. Menceritakan misi para manusia mencari dunia baru yang lebih baik, namun justru terjebak dan hidup saling sikut. Butuh waktu 64 tahun untuk mencapai dunia baru dengan mengandalkan satu armada yang memang sengaja didesain untuk perjalanan tersebut.
Sebuah wilayah yang mereka tinggali dinamakan oleh mereka Prentisstown, dan tidak ada perempuan sama sekali. Apa sebabnya? Ini akan dijawab lewat peran Tom Holland sebagai Todd Hewitt yang cukup handal mengendalikan isi pikirannya.
Todd Hewitt adalah nama yang tidak akan mudah dilupakan, karena salah satu mantra yang terus ia ulangi untuk menyembunyikan pikirannya dari orang lain adalah ‘I am Todd Hewitt’. Prentisstown dipimpin oleh wali kota yang diperankan Mads Mikkelsen yang berselubung bulu domba.
Hingga suatu saat sebuah temuan Todd Hewitt menggemparkan kota itu dan akan mampu mengantarkannya menemukan jawaban atas penyebab kematian ibunya juga. Karena selama ini, ia hanya diberitahu bahwa perempuan semua dibantai oleh ras asli dunia baru yang disebut Spackle.
Dalam penemuan besarnya itu, Todd Hewitt bertemu seorang gadis bernama Viola yang diperankan oleh Daisy Ridley. Viola menjadi satu-satunya yang selamat dari misi kolonial manusia dari Bumi menuju dunia baru. Orang tua Viola meninggal dalam perjalanan panjang itu.
Sejak orang tuanya meninggal, Viola juga telah bertekad untuk menemukan dunia baru dan berjanji bahwa dunia baru ini akan ia buat menjadi tempat yang memang lebih baik dari Bumi.
Film yang diangkat dari novel terkenal oleh Patrick Ness, cukup menjadi awal yang baik dengan menggaet bintang dari Marvel yang perannya memukau dalam film “Spiderman”, serta bintang dari film “Star Wars”.
Penampilan Holland dan Ridley tampak sangat memiliki chemistry yang sangat baik, dengan dramatisasi dan komedi yang lebih dalam dari sekedar semburan pikiran intim satu arah Holland. Suasana keduanya menjadi canggung namun membuat penonton dijamin tertawa.
Namun, kisah ini terasa masih kurang mendalam karena belum menceritakan detil permasalahan yang ada di Bumi, sehingga para manusia harus mencari dunia baru. Kondisi planet yang membuat para laki-laki menampakkan isi pikirannya pun belum dijelaskan.
Kemudian juga belum dijelaskan dimana Spackle ini tinggal, bagaimana respon mereka terhadap manusia yang menetap di dunia baru. Karena hanya ada sepotong adegan antara Todd Hewitt dan Viola yang harus berhadapan dengan Spackle, namun Spackle ini diperlihatkan sebagai sosok yang tidak berbahaya.
Film ini akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 7 April 2021 mendatang, dan akan membuat rileks dengan adegan lucu akibat pikiran Todd Hewitt yang terbaca Viola, selama perjalanan menuju sebuah desa selain Prentisstown.