Selasa 23 Mar 2021 20:55 WIB

Beda Flu dan Influenza yang Sering Disalahpahami

Terdapat perbedaan antara flu dan influenza menurut madis

Terdapat perbedaan antara flu dan influenza menurut madis. Ilustrasi Sakit akibat terserang flu (ilustrasi)
Foto: MASHAROSHEN.COM
Terdapat perbedaan antara flu dan influenza menurut madis. Ilustrasi Sakit akibat terserang flu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Selesma alias flu biasa (common cold) dan influenza punya gejala serupa, tapi sebetulnya merupakan penyakit yang berbeda.

"Secara awam, masyarakat tidak bisa membedakan. Influenza disebabkan virus influenza, flu biasa disebabkan rhinovirus," kata Medical Expert Combipha, dokter Carlinda Nekawaty, dalam webinar kesehatan, Selasa (23/3).

Baca Juga

Gejala umum influenza memang mirip seperti selesma, yakni sakit kepala, lemah, bersin, batuk serta pilek. Orang yang sedang terkena selesma bisa mengalami gejala sakit tenggorokan dan juga hidung tersumbat. Apa bedanya antara influenza dan flu biasa? 

Selesma biasanya bisa membaik tanpa vaksin atau pengobatan khusus dari dokter. Gejalanya lebih ringan dan rata-rata tak membutuhkan pengobatan spesifik, penyakit ini bisa disembuhkan bila daya tahan tubuh dimaksimalkan.

Sementara influenza punya gejala yang lebih berat seperti demam tinggi, nyeri otot dan sakit kepala yang lebih hebat dibandingkan selesma. Bila tidak diobati, influenza bisa menimbulkan komplikasi, termasuk infeksi paru-paru alias pneumonia.Kemiripan antara dua penyakit ini harus diwaspadai orangtua ketika buah hatinya jatuh sakit. Jangan sampai anak yang sedang influenza disangka hanya terkena selesma sehingga penanganannya tidak tepat.

"Salah satu gejala influenza adalah nyeri otot, jadi anak bisa merasa pegal-pegal, linu di seluruh badan. Bisa jadi dia merengek tidak mau sekolah karena badannya sakit. Sakit kepala berat juga mengarah ke (gejala) influenza," jelas dia.

Bila flu biasa alias selesma mengalami puncak tingkat keparahan selama dua hingga tiga hari, keluhan influenza bisa dialami sekitar 5-10 hari bahkan berlanjut hingga satu bulan."Vaksin tahunan dapat membantu mencegah dan membatasi komplikasinya," ujar dia.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement