Selasa 09 Mar 2021 22:10 WIB

Kematian Covid-19 Lebih Tinggi di Negara Penduduk Gemuk

Tingkat kematian Covid-19, 10 kali lebih tinggi di negara banyak penduduk gemuk

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Covid-19. Risiko kematian Covid-19 tampak lebih besar di negara-negara dengan populasi kegemukan tinggi.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Risiko kematian Covid-19 tampak lebih besar di negara-negara dengan populasi kegemukan tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, Risiko kematian Covid-19 tampak lebih besar di negara-negara dengan populasi kegemukan tinggi. Tingkat kematian Covid-19 di dunia 10 kali lebih tinggi di negara yang lebih dari setengah penduduk dewasanya kegemukan.

Laporan ini didasarkan pada data kematian yang dimiliki Johns Hopkins University (JHU) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dari 2,5 juta kematian Covid-19 yang dianalisis hingga Februari lalu, sebanyak 2,2 juta di antaranya terjadi di negara yang lebih dari setengah populasinya kegemukan.

Baca Juga

Laporan ini menemukan bahwa negara dengan populasi kegemukan di bawah 40 persen memiliki tingkat kematian Covid-19 tidak lebih dari 10 orang per 100 ribu orang. Akan tetapi, di negara yang lebih dari 50 persen penduduknya kegemukan memiliki tingkat kematian Covid-19 sebanyak 100 per 100 ribu.

Sebagai perbandingan, Vietnam merupakan salah satu negara dengan tingkat kematian Covid-19 terendah di dunia. Angka kematian di negara tersebut adalah 0,04 kematian per 100 ribu orang. Populasi kegemukan di negara ini tercatat sebesar 18,3 persen.

Sedangkan di Amerika Serikat, populasi orang dewasa yang gemuk mencapai 67,9 persen. Tingkat kematian Covid-19 di negara adidaya ini sebesar 152,49 kematian per 100 ribu orang.

Usia turut menjadi faktor yang mempengaruhi risiko perawatan di rumah sakit dan kematian akibat Covid-19. Akan tetapi, usia merupakan faktor yang tak bisa dimodifikasi sedangkan kegemukan dan obesitas merupakan faktor yang sebenarnya bisa dimodifikasi dan diubah.

Covid-19 bukan satu-satunya penyakit yang dapat diperburuk oleh faktor kegemukan. Ada beragam masalah kesehatan dan infeksi virus lain yang juga bisa diperburuk oleh kegemukan, misalnya infeksi virus H1N1, flu, dan MERS.

"Covid-19 merupakan infeksi terbaru yang diketahui dapat diperburuk oleh masalah berat badan, tapi sejak sebelumnya peringatan (mengenai dampak kegemukan) sudah ada," tukas salah satu peneliti dalam laporan Dr Tim Lobstein, seperti dilansir CNN News.

Kegemukan dan obesitas juga merupakan faktor risiko dari penyakit-penyakit lain, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, beberapa jenis kanker, dan penyakit pernapasan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan obesitas tersebut diketahui dapat membuat pasien Covid-19 lebih berisiko terhadap komplikasi.

"Laporan ini perlu dipandang sebagai peringatan bagi pemerintah-pemerintah di dunia, hubungan antara obesitas dan tingkat kematian dari Covid-19 jelas dan meyakinkan," ujar Direktur Jendral WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement