REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa makan daging berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, diabetes, pneumonia, dan penyakit serius lainnya. Asupan daging merah dan olahan mempertinggi risiko terdiagnosis kanker usus.
Temuan ini adalah yang pertama meneliti apakah konsumsi daging terkait dengan salah satu dari 25 penyakit nonkanker yang paling sering menyebabkan orang dirawat di rumah sakit di Inggris. Para akademisi dari Universitas Oxford yang mempublikasikan penelitian tersebut menemukan konsumsi daging merah, daging olahan, dan daging unggas, setidaknya tiga kali sepekan dikaitkan dengan risiko yang lebih besar terhadap sembilan penyakit berbeda.
Hasil penelitian itu menambah bukti dari para peneliti dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa makan terlalu banyak daging, terutama daging merah dan olahan, dapat merusak kesehatan. Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Medicine ini didasarkan pada analisis catatan kesehatan dari 474.985 warga Inggris setengah baya.
Para peneliti memeriksa rincian yang diberikan tentang diet dan informasi dari catatan medis mereka. Utamanya, soal penerimaan pasien rumah sakit dan juga data kematian rata-rata selama delapan tahun.
"Rata-rata, peserta yang melaporkan mengonsumsi daging secara teratur (tiga kali atau lebih per pekan) memiliki perilaku dan karakteristik kesehatan yang lebih buruk daripada peserta yang mengonsumsi daging secara kurang teratur," begitu isi kesimpulan penelitian tersebut seperti dilansir di laman the Guardian, Rabu (3/3).
Para akademisi, yang dipimpin oleh dr Keren Papier dari Organisasi Kesehatan Nuffield menemukan setiap 70 gram daging merah dan daging olahan yang dikonsumsi setiap hari meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 15 persen dan diabetes sebesar 30 persen. Daging tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung karena mengandung asam lemak jenuh yang dapat meningkatkan lipoprotein densitas rendah, atau kolesterol jahat. Zat-zat tersebut diketahui membuat seseorang berisiko lebih besar mengalami masalah jantung.
Sementara itu, setiap 30 gram daging unggas yang dimakan setiap hari meningkatkan risiko terjadinya refluks gastroesofagus sebesar 17 persen dan diabetes sebesar 14 persen. Meski begitu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui sejauh mana penyakit ini dapat dicegah dengan mengurangi konsumsi daging.
Public Health England mengatakan siapa pun yang makan lebih dari 90 gram daging merah atau olahan setiap hari, harus mengurangi hingga 70 gram. Kepala Ahli Gizi Public Health England, dr Alison Tedstone, mengatakan orang yang makan daging merah dan olahan harus membatasi asupannya.
Dia menyebut, meskipun bisa menjadi bagian dari pola makan sehat, makan terlalu banyak daging dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus.
"Demi kesehatan mereka, orang harus mengikuti pedoman untuk diet sehat dan seimbang," ujarnya.