Ahad 28 Feb 2021 13:19 WIB

Tak Bisa Rasakan Makanan karena Covid-19? Coba Cara Ini

Orang yang kehilangan indera perasa mungkin tergoda menambahkan garam atau gula.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Kehilangan indera perasa dan penciuman mungkin merupakan salah satu gejala Covid-19. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Kehilangan indera perasa dan penciuman mungkin merupakan salah satu gejala Covid-19. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehilangan indra perasa dan penciuman mungkin merupakan salah satu gejala Covid-19 yang tidak begitu serius, namun menjengkelkan. Gejala ini dapat membuat penderitanya tidak bisa menikmati makanan.

Hal ini pula yang dialami Matthew Parrish dan istrinya yang terkena Covid-19 pada November lalu. "Kami jadi sangat sakit! Kami berdua menghabiskan waktu dua hari di unit gawat darurat pada dua pekan pertama," ujar Parrish yang merupakan penyintas Covid-19, seperti dilansir di laman KSL, Ahad (28/2).

Laki-laki berusia 51 tahun ini mengatakan, dia mengalami beberapa gejala seperti nyeri dada, kelelahan hebat, dan penyumbatan darah di paru-paru. Kegiatan sederhana seperti naik-turun tangga pun bisa sampai membuatnya harus istirahat penuh di kasur sepanjang hari.

Di antara beragam gejala yang dia alami, kehilangan indra penciuman dan perasa merupakan yang paling membuat frustrasi. Kondisi tersebut membuatnya tak bisa menikmati makanan yang dia santap.

Bahkan, terkadang dia justru merasakan dan menicum aroma aneh dan kuat. Padahal, aroma tersebut sebenarnya tidak ada dan orang lain tidak mencium aroma tersebut.

"Saya bangun suatu hari dan berpikir seseorang sedang membakar sesuatu di dapur, saya bisa mencium sesuatu yang sangat kuat," kata Parrish.

Ahli gizi Sara Browning mengatakan, kehilangan indra perasa dan penciuman dapat memberikan pengalaman emosional yang sulit bagi penderitanya. Mereka tak lagi bisa menikmati makanan yang biasaya mereka sukai.

Dalam situasi seperti itu, Browning menyarankan orang-orang untuk lebih berfokus pada tekstur makanan. Salah satu yang direkomendasikan Browning adalah makanan renyah atau crunchy yang juga sehat.

"Itu bisa berupa potongan apel, atau seledri dan selai kacang kasar, atau kue kering, atau popcorn," kata Browning.

Browning mengatakan, orang-orang yang kehilangan indra perasa mungkin akan terdorong  menambahkan lebih banyak garam atau gula pada makanan mereka. Menurut Browning, cara ini sebaiknya dihindari agar konsumsi gula dan garam tidak berlebih. Sebagai gantinya, rempah-rempah bisa digunakan untuk lebih menambah rasa makanan.

"Misalnya kayu manis dan jahe, atau bawang putih, atau cabai bubuk," kata Browning.

Meski tak dapat menikmati makanan, Browning mengatakan, pasien Covid-19 tetap perlu membuat pilihan makanan yang bijak demi menunjang proses penyembuhan. Pilih makanan sehat yang kaya akan serat dan juga mengandung vitamin serta mineral.

"Bila Anda tidak makan dengan sehat, tubuh Anda tak bisa menopang proses penyembuhan sebagaimana mestinya," ujar Browning.

Beberapa makanan yang dianjurkan Browning adalah gandum utuh, buah, sayur, dan protein sehat. Bila tidak ingin mengonsumsi daging, protein juga bisa didapatkan dari makanan lain seperti yogurt atau kacang edamame.

Browning juga menganjurkan makanan yang mengandung asam seperti lemon dan cuka. Keduanya memilii rasa yang kuat dan terkadang masih bisa dirasakan ketika seseorang mengalami masalah dengan indera perasanya.

Perubahan pola makan ke arah yang lebih sehat dapat dilakukan secara bertahap. Yang terpenting adalah konsisten dan sabar dalam menerapkan perubahan tersebut.

"Pastikan bahwa sebagian besar makanan Anda dalam sehari merupakan makanan sehat yang bisa Anda konsumsi ketika Anda sakit," ujar Browning.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement