REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pepaya merupakan salah satu buah populer. Penikmatnya menyebut pepaya buah rendah kalori, kaya serat, dan membantu pencernaan. Bahkan, pepaya dapat membantu membuat orang kenyang dan merasa tidak terlalu kembung.
Meski butuh kelanjutan, tapi penelitian awal terhadap hewan menunjukkan pepaya membantu manajemen berat badan. Dalam studi pada 2020, para ilmuwan memberi makan tikus diet tinggi lemak.
Setelah menambahkan jus pepaya segar ke dalam makanan tikus, berat badannya turun dan memiliki kadar kolesterol lebih sehat. Sebuah artikel pada 2019, penulis menemukan daging, daun, dan biji pepaya menurunkan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol, yang dapat membantu mencegah obesitas, pada tikus.
Namun, penelitian pada model manusia perlu lebih banyak dilakukan. Dilansir di Medical News Today, sebuah studi pada 2013 mencatat pepaya menunjukkan karakteristik membantu pengelolaan obesitas dan menjaga berat badan.
Pepaya adalah sumber vitamin A dan C yang sangat baik. Nilai harian (DV) untuk vitamin A dan C dalam satu porsi, masing-masing adalah 19 persen dan 68 persen. Kedua vitamin tersebut merupakan antioksidan, yang dapat membantu mencegah kerusakan oksidatif, meningkatkan kesehatan, dan mengurangi risiko sejumlah penyakit.
Sebuah tinjauan pada 2015 mencatat pepaya mengandung banyak vitamin dan enzim, serta berbagai sifat farmakologis. Beberapa manfaat kesehatan potensial dari pepaya di antaranya mencegah penyakit kardiovaskular, membantu gangguan pencernaan, mengurangi peradangan, mengurangi risiko kondisi mata, dan meningkatkan kesehatan secara umum melalui serat.