REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehidupan pernikahan mungkin tak selalu berjalan dengan mulus. Ada kalanya, pasangan suami dan istri dipertemukan dengan perpisahan. Meski begitu, anak tetap akan membutuhkan peran mereka sebagai orang tua.
Pasangan suami-istri yang telah berpisah tetap dapat menjalankan peran mereka sebagai orang tua melalui co-parenting. Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan agar co-parenting ini dapat berjalan efektif. Berikut ini adalah lima di antaranya, seperti dilansir WebMD, Rabu (24/2).
Singkirkan Amarah
Kedua orang tua perlu fokus pada kebutuhan anak mereka dan mengesampingkan amarah yang mungkin dimiliki terhadap mantan pasangan. Semakin besar amarah yang dimiliki oleh pihak orang tua, semakin besar jarak yang tercipta.
"Semakin orang tua yang bercerai bisa berhubungan baik, semakin fleksibel mereka (dalam pengasuhan anak)," jelas profesor emerita di bidang sosiologi dari University of Southern California di Los Angeles Constance Ahrons PhD.
Hindari Topik Pembicaraan Sensitif
Komunikasi di antara kedua orang tua yang sudah berpisah perlu disertai dengan kesepakatan mengenai hal apa yang bisa dan tidak bisa dibicarakan. Keduanya perlu memahami topik-topik apa saja yang dapat memicu pertengkaran dan perlu dihindari.
"Mereka perlu menjaga percakapan mereka di dalam jalur yang benar dan fokus terhadap pengasuhan," pungkas Ahrons.
Orang tua yang menjalani co-parenting Robin Wilson dari Myrtle Beach mengatakan kemampuan untuk mengakui kesalahan dapat menjadi aset yang baik bagi orang tua yang melakukan co-parenting. Mengakui kesalahan bukan menunjukkan kelemahan. Sikap tersebut justru dapat menjadi contoh bagi anak bahwa dua orang yang memiliki masa lalu sulit bisa beradaptasi.
"Dan memiliki hubungan baru yang lebih sehat," papar Wilson.