Ahad 14 Feb 2021 20:40 WIB

Ilmuwan Ingatkan Pentingnya Olahraga untuk Cegah Kanker

Obesitas membuat individu rentan terhadap kerusakan jaringan dan perkembangan tumor.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Qommarria Rostanti
Olahragawan (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Olahragawan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melakukan olahraga teratur menjadi semakin penting dalam membantu mencegah kanker. Hal ini lantaran pada saat karantina, Anda cenderung di rumah saja dan mengurangi aktivitas fisik, bertambah berat badan, dan mengonsumi lebih banyak junk food.

Kelebihan berat badan atau obesitas membuat individu rentan terhadap kerusakan jaringan dan perkembangan tumor. Dalam studi penelitian terbaru, disebutkan lebih dari selusin jenis kanker telah dikaitkan dengan kelebihan berat badan.

"Anda perlu makan makanan yang lebih baik, tetapi juga jelas olahraga teratur sangat penting dalam pencegahan kanker," kata Prof Linda Bauld dari Universitas Edinburgh, dilansir di laman The Guardian, Ahad (14/2).

Menurut dia, meski tembakau dan merokok tetap menjadi penyebab utama kanker di Inggris, obesitas sekarang menjadi risiko tertinggi kedua dan pada masa depan cenderung menjadi penyebab utama. Hal ini didorong oleh dua faktor.

Semakin banyak orang berhenti merokok, sementara jumlah yang meningkat menjadi kelebihan berat badan dan obesitas. Karantina wilayah pun mempercepat proses itu.

Akibatnya, diperkirakan pada 2040, obesitas akan menggantikan kebiasaan merokok sebagai penyebab utama kanker yang dapat dicegah pada wanita, pola yang akan diikuti pria beberapa tahun kemudian.

Penelitian terbaru juga menyoroti hubungan antara olahraga dan kanker lainnya. Dalam satu percobaan baru-baru ini yang menggunakan tikus, para ilmuwan, yang didanai Cancer Research UK, membandingkan kelompok yang hidup tidak banyak bergerak dengan kelompok lain yang ditempatkan di treadmill selama 30 menit, sebanyak tiga kali dalam satu pekan.

Para ilmuwan menemukan, olahraga ringan mengurangi tingkat peradangan hati yang dapat menyebabkan tumor dan meningkatkan metabolisme tikus yang lebih tua. Bahkan, pada tikus yang menderita penyakit hati lanjut.

Selain itu, penelitian yang dipimpin Prof Derek Mann dari Pusat Kanker Universitas Newcastle menemukan tikus yang berolahraga memiliki lebih sedikit lemak di hati mereka dan bergerak lebih cepat.

"Kami ingin melihat apakah olahraga pada tikus dapat membantu memulihkan penurunan kekebalan dan membantu mengurangi risiko berkembangnya tumor hati," kata Mann.

Studi terbaru lainnya oleh Cancer Research UK menunjukkan, lebih dari 135 ribu kasus kanker atau sekitar empat dari 10 kasus di Inggris dapat dicegah setiap tahun sebagian besar melalui perubahan gaya hidup. Perubahan itu dengan peningkatan aktivitas fisik dalam bentuk apapun yang memainkan peran kunci.

Peneliti lainnya mengatakan, aktivitas fisik membuat lemak ekstra tidak hanya diam di sekitar tubuh Anda. Lemak akan aktif, mengirimkan sinyal ke organ, dan jaringan lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan, metabolisme, dan siklus reproduksi. Sinyal-sinyal ini dapat memberi tahu sel untuk membelah lebih sering, yang dapat menyebabkan kanker.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement