REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi asal Inggris Ronan Keating menegaskan bahwa pembatasan tur di Uni Eropa pasca-Brexit sangat merugikan musisi. Menurutnya, aturan baru itu sama dengan menghancurkan industri musik Inggris.
Berbicara di BBC Breakfast, mantan bintang Boyzone itu mengatakan bahwa pembatasan akan sangat menyulitkan musisi, utamanya bagi pendatang baru. Sebab tur musik sangat krusial untuk menghasilkan uang dan menggaet pendengar baru.
"Ini bukan tentang musisi besar, tapi mereka di akar rumput yang belum memiliki pemasukan dari penjualan album. Dan cara mereka (band) menghasilkan uang sebenarnya adalah dengan tur," kata Ronan Keating seperti dilansir dari RTE pada Senin (8/2).
Pandemi Covid-19 sudah cukup membuat para musisi terpukul. Sebab itulah, pembatasan tur pasca-Brexit akan semakin memperburuk kondisi dan masa depan musisi.
"Industri musik telah terpukul selama 12 bulan terakhir. Band saya, kru saya, mereka tidak mendapat dukungan apa pun. Mereka benar-benar kesulitan, jadi pertunjukan live sangat penting bagi mereka," tegas Keating.
Komentar Keating muncul setelah para musisi Inggris, termasuk Elton John mengkritik pemerintah dalam sebuah surat bersama yang menyatakan bahwa para musisi telah dibuat gagal oleh aturan baru visa.
Aturan perjalanan Inggris yang baru mulai berlaku pada awal tahun dan tidak menjamin perjalanan bebas visa bagi musisi di UE. Aturan baru ini berarti artis dan musisi Inggris harus mengikuti aturan yang berbeda di 27 negara Eropa untuk tur dan izin peralatan mereka.