Kamis 04 Feb 2021 19:54 WIB

Film tentang Pemberontakan Bako Haram Dikirim ke Oscar

Film The Milkmaid tentang pemberontakan Bako Haram dikirim ke Oscar.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto piala Oscar.
Foto: Libreshot
Foto piala Oscar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sepuluh tahun lalu, Desmond Ovbiagele meninggalkan karirnya sebagai perbankan investasi demi mengejar mimpinya menjadi sutradara. Kini, film arahannya tentang pemberontakan Bako Haram di Nigeria siap menjadi penantang di ajang perfilman bergengsi, Oscar.

The Milkmaid bercerita tentang dua saudara perempuan yang diculik dari desa selama serangan mematikan oleh militan di Timur Laut Nigeria. Kelompok-kelompok radikal di negara beribukotakan Abuja ini seakan tumbuh subur, diantaranya Boko Haram, Maitatsine dan Darul Islam.

Baca Juga

Film yang diperankan oleh Anthonieta Kalunta, Gambo Usman Kona, dan Maryam Booth ini telah dikirimkan sebagai perwakilan Nigeria untuk kategori Best International Feature. Academy of Motion Picture Arts and Sciences, penyelenggara Oscar, akan mengumumkan nominasinya pada 15 Maret.

“Melalui film ini kami ingin mendorong para pembuat film lain untuk tidak sekadar menggarap film komersil,” kata Ovbiagele seperti dilansir dari Reuters pada Kamis (4/2).

Pemberontakan oleh kelompok militan Boko Haram telah menewaskan lebih dari 30 ribu warga sipil dan memaksa sekitar 2 juta warga mengungsi dari rumah mereka sejak 2009. Kelompok tersebut semakin dikenal secara global pada tahun 2014, setelah melancarkan penculikan terhadap lebih dari 270 siswi di Kota Timur Laut Chibok.

"Inilah mengapa saya merasa yakin bahwa isu ini penting. Khususnya dengan menempatkan beberapa cerita latar dan beberapa kepribadian di balik semua statistik korban ini," kata Ovbiagele.

Film ini telah memenangkan lima piala Africa Movie Academy Awards, salah satunya menjadi Film Terbaik. Meskipun Nigeria adalah negara berbahasa Inggris, Nigeria memenuhi syarat untuk kategori film internasional terbaik Oscar lantaran banyak masyarakat yang memakai bahasa Hausa dan Arab.

Bagi Ovbiagele, kesuksesan film The Milkmaid akan menjadi amunisi bagi para korban yang masih belum berani speak up dan bangkit. “Saya rasa, banyak dari para korban pemberontakan yang tidak mendapatkan perhatian yang pantas,” tegas Ovbiagele.

Anthonieta Kalunta, pemeran utama di film berharap film ini bisa diterima secara global sebagai suatu karya yang indah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement