REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengontrol asupan karbohidrat memiliki beberapa manfaat. Sebagian di antaranya adalah mengontrol kadar gula darah pada penyandang diabetes atau kanker serta membantu proses penurunan berat badan.
Karbohidrat pada dasarnya merupakan sumber "energi" utama bagi tubuh. Tubuh akan memecah karbohidrat yang masuk menjadi glukosa, yaitu energi untuk sel, jaringan, dan otot dalam tubuh.
Menghitung karbohidrat sedikit berbeda dibandingkan dengan menghitung kalori. Penghitungan kalori mencakup semua zat gzi seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan penghitungan karbohidrat hanya dilakukan spesifik terhadap karbohidrat itu sendiri.
Langkah pertama untuk menghitung karbohidrat adalah dengan mengetahui terlebih dahulu berapa banyak karbohidrat yang seharusnya dikonsumsi oleh diri sendiri dalam satu hari. Penyedia layanan kesehatan dapat membantu memberikan estimasi mengenai berapa gram karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh dalam sehari.
Sebenarnya, rekomendasi umum konsumsi karbohidrat adalah sekitar setengah dari total asupan kalori dalam sehari. Akan tetapi, kebutuhan asupan karbohidrat tiap orang berbeda-beda, bergantung pada berat badan, usia, tingkat aktivitas, serta tujuan kesehatan.
Satu gram karbohidrat mengandung empat kalori. Bila seseorang membutuhkan asupan 2.000 kalori per hari, berarti asupan karbohidrat yang dibutuhkan adalah sekitar 1.000 kalori per hari. Bila dikonversi, 1.000 kalori adalah sekitar 250 gram karbohidrat.
Setelah mengetahui kebutuhan karbohidrat dalam sehari, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menghitung karbohidrat pada setiap makanan yang disantap. Label kandungan gizi pada kemasan maknaan juga dapat membantu mengetahui seberapa banyak karbohidrat di dalam makanan.
Cara lain untuk memantau asupan karbohidrat adalah dengan menghitung porsinya. Sekitar 15 gram karbohidrat dapat dihitung sebagai karbohidrat.
Terkait penurunan berat badan, Mayo Clinic mengungkapkan bahwa pola makan rendah karbohidrat dapat membantu penurunan berat badan. Tak hanya itu, pola mkaan rendah karbohidrat juga dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik.
Seperti dilansir Insider, penghitungan karbohidrat juga dapat membantu pasien diabetes yang menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah mereka. Cara ini juga berguna bagi pasien kanker yang sedang menjalani terapi, karena beberapa obat kanker dapat menyebabkan kadar gula darah berfluktuasi.