Rabu 27 Jan 2021 03:32 WIB

5 Cara Menstimulasi Pertumbuhan Janggut

Ada hal-hal yang dapat memperlambat pertumbuhan janggut.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Jason Momoa terkenal dengan janggutnya yang tebal.
Foto: EPA
Jason Momoa terkenal dengan janggutnya yang tebal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penting untuk menjaga kulit di area janggut sesehat mungkin agar terhindar dari jerawat dan ketombe. Lalu, bagaimana menumbuhkan janggut lebih cepat? Lima cara ini dapat membantu merangsang pertumbuhan janggut, seperti dikutip dari laman Times Now News:

1. Mencukur

Baca Juga

Menurut dokter kulit di Memorial Sloan Kettering Cancer Center, Anthony Rossi MD, ada beberapa bukti bahwa trauma atau pencabutan folikel rambut dapat memicu pertumbuhan. Namun, sebagian besar orang yang mencukur rambut, umumnya tidak mendapati ketebalan atau kecepatan pertumbuhannya berubah.

2. Perawatan

Eksfoliasi dengan scrub lembut dapat menghindari pertumbuhan rambut yang tumbuh ke dalam. Dokter kulit di MDCS Dermatology, Marisa Garshick MD FAAD menyebut, menggunakan pelembap dan rajin membersihkan janggut dapat membantunya tampil lebih bersih dan lebih tebal.

3. Kurangi stres

Stres kronis berpotensi memperlambat pertumbuhan janggut karena dapat memicu frase istirahat folikel, yang menghentikan produksi helai rambut baru. Kelola stres dengan melakukan aktivitas yang membuat rileks dan mengidentifikasi serta mengatasi pemicunya.

4. Miliki pola makan yang sehat dan berolahraga

Sungguh, tidak ada yang akan merangsang pertumbuhan janggut selain gaya hidup sehat normal. Gizi yang cukup, tingkat stres yang wajar, dan olahraga normal yang membuat seluruh tubuh sehat akan membuat janggut sehat dan tumbuh lebih baik.

5. Minum obat

Rossi menyebut, menggunakan produk seperti minoksidil topikal atau oral dapat membantu memperbaiki pertumbuhan sebagian rambut pada janggut. Beberapa orang mungkin menggunakan suplemen biotin, namun peringatan pemerintah belum lama ini merekomendasikan untuk berhati-hati saat meminumnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menemukan bahwa biotin mengganggu tes darah dan dapat menyebabkan hasil yang salah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement