Jumat 22 Jan 2021 01:08 WIB

Ahli: Risiko Kematian Covid Meningkat Bila Sudah Sesak Napas

Ahli dari FKUI menyebut covid-19 merusak organ hingga sesak dan sebabkan kematian

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga berdoa saat melakukan ziarah di kuburan  khusus kasus COVID-19 di TPU Keputih di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/1/2021). Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 pada Kamis (21/1), jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 11.703 sehingga total positif menjadi 951.651 dan kasus pasien COVID-19 yang meninggal dunia bertambah 346 orang, sehingga total menjadi 27.203 orang.
Foto:

Bahkan, dia melanjutkan, masalahnya bukan hanya ada di paru karena receptor ACE2 juga terdapat di organ lain. Sehingga, dia melanjutkan, saluran napas bagian atas, jantung, pembuluh darah, dan di saluran cerna juga bisa terdampak virus ini.

Setelah menyebar, dia menyebutkan yang sering dirasakan penderitanya adalah keluhan pernapasan ringan hingga yang berat. Ia menyebutkan keluhan ringan seperti batuk berdahak, kemudian kadang disertai sakit tenggorokan. 

"Tetapi yang paling sering muncul gejala infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)," katanya.

Bahkan, dia melanjutkan, kalau virus ini terjadi di saluran napas bawah bisa menyebabkan keluhan yang lebih luas dan berat seperti gejala sesak napas. Atau ketika virus ada di alveolus paru yang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas oksigen dan karbindioksida kemudian terjadi kerusakan akibat infeksi dan peradangan akibat SARS-CoV2 maka oksigen akan terganggu.

 

 Kemudian tubuh akan kekurangan oksigen dan menyebabkan keluhan sesak napas berat. "Risiko kematian bisa terjadi dan lebih tinggi kemungkinannya kalau sudah muncul gejala-gejala sesak napas," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement