Banyak yang mengatakan, biaya dan birokrasi akan membuat artis dan musisi Inggris tidak mungkin tampil di benua itu. Hal itu juga dianggap membahayakan status negara sebagai pusat kekuatan budaya.
“Biaya dan birokrasi baru akan membuat banyak tur tidak dapat dijalankan, terutama bagi musisi muda yang sedang berkembang yang sudah berjuang untuk bertahan karena pembatasan Covid-19 pada musik live,” demikian isi surat para musisi itu.
Anggota parlemen Partai Nasional Skotlandia yang juga mantan anggota band rock Runrig, Pete Wishart, mengatakan, musisi dan artis cuma dijadikan objek dalam obsesi pemerintah untuk mengakhiri kebebasan bertindak dan mengendalikan imigrasi setelah meninggalkan Uni Eropa. Menteri Kebudayaan Inggris, Caroline Dinenage mengakui, situasinya sangat mengecewakan, tetapi mengatakan pintu tetap terbuka untuk berbicara dengan Uni Eropa terkait kesepakatan untuk musisi.
Dinenage menolak seruan dari oposisi untuk mempublikasikan rincian proposal yang dibuat oleh Inggris, saat negosiasi diduga ditolak oleh blok tersebut.