REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hubungan antara nutrisi dan kesehatan mental telah menjadi bidang minat ilmiah yang berkembang selama bertahun-tahun. Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara kesejahteraan psikologis dan kebiasaan diet tertentu, serta bukti pendukung telah berkembang secara signifikan.
Seperti dilansir di laman Daily Sabah, studi yang diterbitkan dalam jurnal BMC Medicine pada Januari 2017 dan Juni 2020 menunjukkan bahwa perbaikan pola makan dapat berdampak terapeutik. Hal tersebut juga menawarkan pengobatan efektif dan dapat diakses untuk gejala depresi.
Neurotransmiter atau bahan kimia otak, mengatur suasana hati. Beberapa membantu menenangkan, sementara yang lain merangsang otak Anda. Untuk menghasilkan respons yang tepat terhadap situasi dan rangsangan, Anda perlu menjaga keseimbangan yang tepat dari berbagai neurotransmiter.
Makanan, dalam aspek ini, sangat memengaruhi produksi bahan kimia oleh tubuh. Protein membentuk fondasi berkat asam amino dan vitamin dan mineral membangun neurotransmiter di atas fondasi tersebut.
Beberapa neurotransmiter terpenting adalah serotonin, dopamin dan asam gamma aminobutyric (GABA). Serotonin yang juga disebut hormon bahagia dibuat dari triptofan yang banyak ditemukan dalam telur, ikan, ayam, kalkun, dan daging lainnya. Hormon ini membantu menjaga suasana hati yang positif.
Dopamin, 'hormon perasaan baik', adalah zat kimia perangsang yang kuat yang meningkatkan emosi, dan dapat diperoleh dari kacang almond, biji wijen, dan produk susu.
Kacang-kacangan, biji-bijian, dan legum juga kaya akan lemak dan protein yang sehat sekaligus menawarkan serat. Almond, kenari, kacang tanah, labu, wijen dan biji bunga matahari menyediakan triptofan dalam jumlah yang sehat, yang mendukung produksi serotonin. Sementara itu, beberapa jenis kacang-kacangan seperti kacang brasil dan pinus juga merupakan sumber seng dan selenium yang sangat baik. Mineral ini, terutama bagi individu yang kekurangannya, membantu fungsi penting otak dan mengurangi depresi.
Makanan yang kaya serat, seperti roti merah, nasi, pasta, dan produk biji-bijian utuh lainnya, mendorong pertumbuhan bakteri probiotik yang baik di usus Anda, yang berdampak positif bagi kesehatan mental. Serat, khususnya gandum, juga membantu memperlambat proses pencernaan karbohidrat. Ini menghasilkan pelepasan glukosa secara bertahap sehingga menstabilkan kadar gula darah Anda yang sangat penting dalam mengendalikan perubahan suasana hati dan mudah tersinggung.
Di sisi lain, buah dan sayur memainkan peran utama dalam suplai antioksidan. Produk alami seperti buah beri, baik segar maupun beku, mengandung berbagai macam antioksidan dan kaya antosianin penangkal penyakit yang dikaitkan dengan tingkat depresi yang lebih rendah.