Senin 18 Jan 2021 04:20 WIB

Perubahan Lidah Mulai Muncul Sebagai Gejala Baru Covid-19

Masyarakat diminta mewaspadai 'Covid tongue' karena kasusnya semakin meningkat.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Orang yang positif Covid-19 makin banyak yang mengeluhkan gangguan pada lidahnya.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan pada lidah telah diidentifikasi sebagai gejala Covid-19 yang mulai banyak dialami sebagian penderita infeksi wabah global itu. Sebuah foto yang menunjukan penderita mengalami “Covid tongue” turut diunggah Profesor Tim Spector melalui media sosial Twitter, dikutip The Sun, Jumat (15/1).

Prof Spector, seorang ahli epidemiologi di King's College London (KCL) yang mengepalai studi Covid-19 Symptom Study App itu mengatakan penderita yang mengalami gejala pada lidah ini juga biasanya melaporkan keluhan sariawan. Spector mengingatkan masyarakat tetap waspada terhadap 'Covid tongue' karena kasusnya semakin meningkat.

Baca Juga

"Satu dari lima orang dengan Covid masih hadir dengan gejala yang kurang umum yang tidak masuk dalam daftar resmi PHE (Kesehatan Masyarakat Inggris), seperti ruam kulit. Melihat peningkatan jumlah virus Covid dan sariawan yang aneh,” tulis Spector.

Gabriel Scally, seorang dokter kesehatan masyarakat dan presiden epidemiologi kesehatan masyarakat di Royal Society of Medicine, juga mengatakan, gejala di mulut ini telah dijelaskan selama beberapa waktu. Dia mengatakan, Covid-19 memang sangat rumit untuk diobati karena menghasilkan efek dalam berbagai sistem tubuh.

Prof Scally menyebutkan nama medis untuk pembengkakan akut pada lidah tersebut sebagai bagian dari suatu sindrom "glossitis". Kondisi ini bisa menyebabkan perubahan warna pada lidah.

“Bisa juga dikenal atau lebih populer sebagai 'lidah stroberi' atau 'lidah raspberry' dalam kasus ini. Itu dapat terjadi dalam berbagai kondisi,” katanya.

Perubahan pada lidah, termasuk nyeri, perubahan warna, bengkak, atau tekstur aneh, terkadang disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya. Tetapi, itu juga bisa disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk, merokok, atau pola makan yang tidak sehat. Lidah putih atau "berbulu" juga sering kali disebabkan oleh lapisan kotoran, bakteri, dan sel mati.

Kondisi tersebut bisa menjadi tanda peringatan kesehatan, seperti dikarenakan sariawan mulut. Sariawan sangat umum dan dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk makanan atau minuman panas, obat-obatan, stres, perubahan hormon, atau kekurangan vitamin.

KCL telah menemukan beberapa gejala yang tidak ada dalam daftar resmi NHS, beberapa di antaranya jarang terjadi. Tim tersebut mengklaim bahwa satu dari lima orang (21 persen) dengan hasil tes positif mengalami ruam kulit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement