Tak hanya itu, kurangnya paparan sinar matahari cenderung membuat kadar vitamin D di dalam tubuh menjadi lebih rendah. Kondisi ini dapat memengaruhi imunitas yang kemudian membuat tubuh lebih mudah tertular penyakit seperti pilek dan flu.
Alasan lainnya adalah udara yang lebih kering di cuaca dingin. Menurut penelitian, penurunan kelembapan sering kali diikuti dengan kejadian wabah flu, seperti dilansir National Institute of Health.
Perlu diketahui pula bahwa cuaca yang dingin dapat membuat hidung berair. Namun, hal tersebut tidak sama dengan sakit pilek atau flu yang disebabkan oleh infeksi virus. Hidung berair akibat cuaca yang dingin akan membaik ketika seseorang memasuki lingkungan atau ruangan yang hangat dan kering.
"Hidung berair karena suhu dingin tidak sama dengan mendapatkan infeksi virus," jelas Dr Griffin.