REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurang tidur atau tidur yang tak berkualitas bisa terjadi kepada siapa saja. Namun, menurut co-founders dari sebuah perusahaan yang menyediakan konsultasi pengalaman tidur bernama Wave Sleep, Mason Levey dan Brad Warsh, wanita lebih mungkin mengalami insomnia dibandingkan pria.
Menurut mereka, hal itu dikarenakan hormon, gangguan mood, dan tumpang tindih tanggung jawab dan pekerjaan pengasuh. Penyebab-penyebab itu pun meningkat selama pandemi, terutama di Amerika Serikat.
The Wave Sleep baru-baru ini membuat aplikasi baru untuk membantu pengguna tertidur. Setidaknya, ada sebanyak 63 persen atau lebih, prospek yang dikumpulkan dari wanita yang meminta bantuan untuk terlelap dan tidur.
Sebuah data akhir tahun dari survei yang perusahaan kasur Simmons Bedding menunjukkan, orang Amerika secara kolektif telah kehilangan lebih dari 30 miliar jam tidur dari Maret hingga Desember 2020. Riset Kelton Global dan Simmons mengungkapkan, sebanyak 139 juta orang Amerika mengakui bahwa pandemi telah menyebabkan mereka begadang lebih lama dari biasanya.
Alasannya, orang Amerika kehilangan waktu tidur pada 2020 karena kecemasan akibat dari pandemi. Lebih dari satu dari dua orang Amerika mengakui bahwa mereka menghabiskan lebih banyak waktu di tempat tidur mereka tahun lalu, tetapi itu tidak berarti mereka lebih banyak tidur.
Hampir seperempat orang Amerika mengaku kurang tidur karena waktu malam adalah satu-satunya waktu mereka benar-benar harus menyendiri. Sementara, 55 persen orang Amerika merasa mereka semakin gelisah setiap malam karena pandemi.
Hampir dua kali lebih banyak orang Amerika yang kurang tidur dibandingkan lebih banyak tidur setiap malam. Satu dari tiga dari mereka yang kurang tidur setiap malam sejak pandemi mulai mengatakan itu karena mereka menghabiskan waktu di media sosial ketika mereka seharusnya tidur.
Tidur merupakan kegiatan yang amat penting bagi kesehatan tubuh. Levey dan Warsh berbagi tiga tip penting agar memiliki tidur berkualitas seperti dilansir di laman Forbes, Rabu (6/1):
1. Tidur dan bangun pada waktu yang konsisten
Hal itu adalah salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan. Di aplikasi Wave Sleep, kita dapat memesan sesi tertidur setiap malam agar diri Anda bertanggung jawab atas rutinitas tidur. Kita bisa menggunakan pengingat untuk memaksa kita untuk tidur.
2. Kita semua menekan diri kita sendiri
Atur ulang ekspektasi mengenai tidur, namun jangan terlalu keras pada diri sendiri. "Tertidur seperti mendaratkan pesawat. Itulah mengapa setiap orang membutuhkan pengalaman waktu tidur yang membuat santai dan membantu membuat Anda tertidur dan tetap tertidur," ujar Levey dan Warsh.
Faktanya, terapis LA terkemuka itu mengatakan, menenangkan diri adalah cara kita memperlakukan diri sendiri dengan perasaan lebih baik. Dengan demikian, kita dapat bergerak maju, melewati segala hal negatif atau rasa sakit.
3. Atur mood
Buat kamar mendukung untuk kita tidur. Misalnya, memastikan ruangan gelap, suhu udara tidak terlalu panas, dan tidak ada lampu yang terang atau berkedip.
Profesor ilmu saraf dan psikologi di University of California, Berkeley dan Direktur Center for Human Sleep Science, Matthew Walker, menarik lebih dari 20 tahun penelitian untuk berbagi ilmu di balik tidur dan pengaruhnya terhadap kesehatan fisik, mental, dan emosional.
Dalam master class-nya, Walker mendalami ilmu tentang tidur, memberikan alat dan tip yang berguna untuk membantu anggota tertidur lebih cepat dan tertidur lebih lama. Pelintiran Walker adalah kemampuannya untuk secara khusus memecah penjelasan ilmiah di balik tahapan tidur dan bagaimana berbagai bagian otak bekerja keras selama tidur.
Walker juga merinci bagaimana tidur memainkan peran penting dalam memicu daya ingat, kreativitas dan kemampuan belajar kita, serta dampak alkohol dan kafein pada tidur. Semua faktor ini sangat penting dalam mencegah utang tidur serta apa yang terjadi selama bermimpi, mengapa pola tidur menurun sepanjang hidup, bagaimana tidur berkontribusi terhadap penyakit alzheimer, penyakit kardiovaskular, kanker, dan obesitas.