REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian mengungkap sejumlah kebiasaan yang bisa memperbaiki suasana hati dan kesehatan mental. Riset yang terbit di Frontiers in Psychology itu menganalisis sekitar 1.100 orang dewasa muda di Selandia Baru dan Amerika Serikat.
Hasilnya, terdapat tiga kebiasaan dasar yang bisa diandalkan, yakni kebiasaan tidur, aktivitas fisik, dan asupan makan. Berikut ulasan mendalam bagaimana hal-hal tersebut berdampak pada kondisi mental, dikutip dari laman Eating Well, Ahad (3/1).
1. Tidur cukup
Menurut studi, orang yang tidur kurang dari delapan jam atau lebih dari 12 jam memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami gejala depresi dan tidak bahagia. Artinya, tidur terlalu sebentar maupun terlalu lama sama-sama kurang baik.
Cara meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur sangat bisa dimulai dengan membangun rutinitas malam hari yang sehat. Sebagai kiat, rancanglah jadwal tidur konsisten dengan jam tidur dan jam bangun yang sama setiap harinya.
Jauhkan diri dari layar gawai dan televisi setidaknya 30 menit sebelum tidur. Hindari kafein dan alkohol, tulis buku harian dan rencana keesokan harinya, serta pastikan menjaga kebersihan sebelum tidur, seperti menyikat gigi dan mencuci muka.
2. Olahraga rutin
Saat berolahraga, tubuh melepaskan endorfin sehingga menerbitkan rasa sejahtera secara jangka pendek dan jangka panjang. Jelas bahwa ini akan berkontribusi pada peningkatan kesehatan mental dan kebahagiaan, yang juga terungkap dalam studi.
Dalam penelitian, tim bertanya kepada peserta tentang kebiasaan olahraga. Rata-rata peserta studi berolahraga tiga hari sepekan, dengan durasi 30 menit atau lebih. Peningkatan aktivitas fisik secara signifikan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Jika sedang mencari cara untuk meningkatkan suasana hati, menggerakkan tubuh adalah pilihan tepat. Pilih aktivitas olahraga yang benar-benar disukai. Jika tidak suka berlari, pilih yang lain seperti skipping atau bersepeda.
Libatkan keluarga dalam aktivitas fisik ringan, misalnya hiking, berkebun, atau senam bersama di halaman rumah. Mencoba aplikasi pelacakan kebugaran atau kelas latihan virtual juga akan jadi opsi yang menyenangkan.
3. Asupan Buah dan Sayur
Mirip dengan aktivitas fisik, para peneliti mencatat bahwa asupan buah dan sayur merupakan faktor sekunder untuk kesehatan mental dibandingkan tidur. Peningkatan asupan buah dan sayuran berdampak signifikan pada kesehatan secara keseluruhan.
Tidak ada salahnya menambahkan sayuran ke menu harian. Buah-buahan juga lezat dijadikan camilan atau dipadukan bersama yogurt, selai, atau kacang-kacangan untuk menambah asupan protein dan menambah rasa kenyang lebih lama.
Tidak masalah jika memilih sayuran beku karena bisa bertahan lama dan mudah diolah. Buah dan sayuran pun dapat dihaluskan menjadi smoothie. Semua kiat itu bakal membantu meningkatkan kesehatan mental dan terbentuk menjadi gaya hidup sehat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
