Selasa 05 Jan 2021 01:46 WIB

Mengapa Pengidap Covid-19 Bisa Alami Parosmia?

Parosmia menjadi salah satu gejala Covid-19.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Reiny Dwinanda
Parosmia dan phantosmia usik penyintas Covid-19.
Foto:

Selain akibat virus, penyebab kemunculan parosmia beragam. Infeksi saluran pernapasan atas, cedera kepala, atau kelainan otak seperti tumor otak bisa picu parosmia.

photo
Tiga gejala baru Covid-19 menurut CDC AS. - (Republika)

Gangguannya tidak cuma hilang kemampuan membaui. Namun, menurut Anton, ada beberapa gangguan penciuman lain yang salah satunya hyposmia atau turunnya kemampuan deteksi bau. Lalu, cacosmia yang membuat orang secara terus menerus mencium bau tidak menyenangkan.

"Pada infeksi Covid-19m terdapat gangguan penciuman atau dikenal dengan dysosmia yang bisa berupa anosmia (hilangnya kemampuan mencium bau), parosmia (tercium bau menyengat), hyposmia (kehilangan sebagian atau keseluruhan indra penciuman untuk mengenali bau) atau cacosmia (terus mencium bau tak sedap)," ujar dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement