REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Beyonce memiliki harapan di awal 2021. Pelantun 'Crazy In Love' ini merefleksikan 12 bulan terakhir dengan menyebut adanya kondisi yang telah memecah belah banyak orang.
Namun di balik itu semua, orang-orang juga dipersatukan oleh kemanusiaan. Melalui laman Instagramnya, Beyonce menulis bahwa tahun 2020 yang diwarnai pandemi Covid-19 telah memisahkan sekaligus menyatukan orang-orang.
“Tetapi kita dipersatukan oleh kemanusiaan, saat kita semua menantikan dan berdoa untuk awal yang baru, harapanku untukmu adalah agar kau menghormati dirimu dan orang yang Anda cintai, Anda adalah individu penting yang berkontribusi pada keindahan,” katanya, dilansir laman Femalefirst, Ahad (3/1).
Beyonce sebelumnya juga mengungkapkan bahwa badan amalnya telah bergerak bagi mereka yang terdampak pandemi. Sebuah pernyataan di situs resminya berbunyi Fase Dua dari BeyGOOD Impact Fund saat ini akan membantu mereka yang terkena dampak krisis perumahan.
Moratorium perumahan akan berakhir pada 26 Desember, yang mengakibatkan penyitaan hipotek dan penggusuran sewa. Banyak keluarga terkena dampak karena pandemi yang mengakibatkan hilangnya pekerjaan, sakit, dan penurunan ekonomi secara keseluruhan.
Beyoncé memberikan hibah 5.000 dolar AS atau sekitar Rp 71 juta kepada setiap individu dan keluarga yang menghadapi penyitaan atau penggusuran. Laporan itu menyebutkan semua dokumentasi yang diperlukan harus diberikan kepada NAACP.
Proses penerimaan aplikasi daring dibuka 7 Januari 2021. Sebanyak 100 penerima akan dipilih dan hibah akan dicairkan pada akhir Januari. Putaran 2 akan dibuka pada Februari.