Kamis 03 Dec 2020 03:35 WIB

Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Hal yang Harus Dilakukan

Isolasi mandiri yang tak sesuai protokol bisa memicu munculnya klaster keluarga

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Isolasi mandiri (ilustrasi)
Foto: republika
Isolasi mandiri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seringkali orang yang tertular virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) memilih menjalani isolasi mandiri di rumah. Kendati demikian, ada beberapa hal yang harus dilakukan orang yang terinfeksi virus ini selama menjalani isolasi mandiri di tempat tinggal, termasuk terus menggunakan masker wajah.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pedoman isolasi mandiri di rumah bisa mengacu kepada pedoman protokol yang dirilis resmi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca Juga

"Diantaranya pertama selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan," katanya saat dihubungi Republika, Rabu (2/12).

Jangan pergi bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan masyarakat. Selain itu, ia meminta pasien manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik. Kemudian beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien Covid-19.

Hal senada disampaikan Humas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Halik Malik, menurutnya ada beberapa hal yang dapat dilakukan pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah, berikut di antaranya:

1. Lakukan pengecekan rutin suhu harian, amati batuk, dan sesak nafas.

2. Hindari pemakaian bersama peralatan makan dan mandi dan tempat tidur.

3. Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih. Mencuci tangan dengan air mengalir dan batuk serta bersin sesuai etika.

4. Konsumsi makanan bergizi. Orang yang terinfeksi Covid-19 bisa meningkatkan imunitas tubuh dengan menjaga kesehatan dan kebugaran, termasuk memastikan asupan makanan bernutrisi dan suplemen, vitamin, mineral untuk membantu pemulihan.

"Vitamin C dan D adalah beberapa suplemen utama yang disarankan kemudian bisa ditambah vitamin B, E, dan probiotik," kata Halik saat dihubungi Republika.

5. Halik meminta pasien didukung oleh keluarga dan lingkungan sekitar. Kemudian keluarga dan lingkungan bisa memberi berbagai dukungan dengan memfasilitasi penyediaan makanan dan minuman hingga kebutuhan-kebutuhan lainnya.

6. Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan.

7. Kamar orang yang terinfeksi virus ini harus terpisah dan sendiri ketika melakukan isolasi mandiri.

"Yang jelas kamar tidur, ruang makan, dan kamar mandi, dan tempat makan harus terpisah, jadi tidak ada interaksi minimal dua meter. Kemudian pastikan ruangannya tidak pengap, harus memiliki ventilasi yang baik, jendela yang dibuka, ada kipas angin atau pengatur sirkulasi udara," ujarnya.

8. Selalu berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi kurang lebih 15-30 menit.

9. Pasien bisa melakukan isolasi mandiri selama 10-14 hari jika tanpa gejala. Namun jika karantina mandiri tidak bisa dilakukan di rumah, Halik meminta lebih baik melakukan isolasi di fasilitas kesehatan milik pemerintah. 

10. Yang terpenting isolasi mandiri dilakukan dengan menerapkan 3M secara ketat yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Semua anggota keluarga di rumah juga menerapkan 3M secara ketat.

Menurut Halik saat ini banyak kasus positif yang ditemukan tidak berhasil diisolasi dengan baik sehingga penularan Covid-19 tetap tinggi. Ini disebabkan karena minimnya kesadaran dan pengawasan terhadap kasus isolasi mandiri di rumah.

"Isolasi mandiri yang tidak sesuai protokol yang standar turut memicu munculnya sejumlah klaster keluarga dan klaster lainnya di masyarakat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement