REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian baru menemukan bahwa kakao merupakan makanan yang menyehatkan otak. Studi kecil yang dipublikasikan di Scientific Reports menemukan bahwa antioksidan flavanol yang terkandung di dalam kakao dapat mendukung fungsi pembuluh darah otak dan kinerja kognitif pada orang dewasa.
Para peneliti dari Universitas Birmingham dan Universitas Illinois di Urbana-Champaign mengamati 18 orang dewasa bukan perokok tanpa riwayat penyakit otak, jantung, pembuluh darah, atau pernapasan. Masing-masing peserta diidentifikasi sebagai laki-laki yang berusia antara 18 hingga 45 tahun.
Studi ini secara acak membagi peserta menjadi dua kelompok, dimana satu kelompok mengonsumsi kakao kaya flavanol dan yang lain mengonsumsi kakao olahan dengan kadar flavanol sangat rendah. Namun, tidak ada kelompok yang tahu jenis kakao yang mereka konsumsi. Dua jam setelah mengonsumsi kakao, partisipan diminta menghirup udara yang mengandung 5 persen karbondioksida.
"Ini adalah metode standar untuk menantang pembuluh darah otak untuk menentukan seberapa baik responsnya," kata Penulis Studi Gabriele Gratton, PhD, seperti dilansir dari laman Mind Body Green, Rabu (25/11).
Respons normal tubuh terhadap kondisi itu adalah meningkatkan aliran darah ke otak. Kemudian, membawa masuk lebih banyak oksigen dan memungkinkan otak untuk menghilangkan lebih banyak karbon dioksida.
Mereka yang makan kakao yang terkonsentrasi flavanol lebih mampu bertahan melawan kelebihan karbon dioksida. Dengan kata lain, proses oksigenasi atau peningkatan oksigen dan penurunan CO2 jauh lebih cepat untuk kelompok tersebut.
"Lebih khusus lagi, tingkat oksigenasi maksimal lebih dari tiga kali lebih tinggi pada kakao dengan flavanol tinggi versus kakao rendah flavanol, dan respons oksigenasi sekitar satu menit lebih cepat," kata Ketua Penelitian, Catarina Rendeiro, PhD.
Jadi, apa sebenarnya flavanol itu?
"Flavanol adalah molekul kecil yang ditemukan di banyak buah dan sayuran, dan juga kakao, biasanya, flafanol memberi warna cerah pada buah dan sayuran, dan mereka dikenal bermanfaat bagi fungsi pembuluh darah," kata Rendeiro.
Berdasarkan temuan ini, kakao dapat mendukung kesehatan otak dan fungsi kognitif pada kebanyakan orang. Mereka yang tidak melihat perbaikan sudah memiliki respons oksigenasi tinggi sebelum penelitian.
“Ini mungkin menunjukkan bahwa mereka yang sudah cukup fit memiliki sedikit ruang untuk perbaikan,” kata Rendeiro.