Senin 23 Nov 2020 14:41 WIB

Co-Creator Ice Bucket Challenge Meninggal, Warganet Berduka

Ice Bucket Challenge bergulir pada 2014 untuk kumpulkan donasi penelitian ALS.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Co-creator Ice Bucket Challenge, Patrick Quinn, meninggal pada usia 37 tahun.
Foto: EPA
Co-creator Ice Bucket Challenge, Patrick Quinn, meninggal pada usia 37 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Co-creator Ice Bucket Challenge Patrick Quinn meninggal pada usia 37 tahun. Ia berpulang pada Ahad (22/11), tujuh tahun setelah didiagnosis sklerosis lateral amiotrofik (ALS).

Ice Bucket Challenge merupakan kampanye penggalangan dana yang digulirkan pada 2014 untuk penelitian ALS, yakni gangguan saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

Baca Juga

Sebagai salah satu penggagas Ice Bucket Challenge, Quinn yang lahir dan besar di Yonkers, New York telah mengumpulkan lebih dari 220 juta dolar AS (Rp 3,1 triliun) untuk penelitian medis amyotrophic lateral sclerosis, penyakit yang juga dikenal sebagai Penyakit Lou Gehrig.

"Dengan sangat sedih kami harus memberi tahu kematian Patrick pagi ini. Kami akan selalu mengingatnya atas inspirasi dan keberaniannya dalam perjuangan tak kenal lelahnya melawan ALS,” kata pendukungnya di Facebook.

Belasungkawa kepada keluarga Quinn mengalir di media sosial, dengan banyak yang mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian Quinn terhadap ALS hingga kebutuhan untuk menemukan obatnya. Quinn didiagnosis ALS pada 8 Maret 2013.

Ice Bucket Challenge menjadi viral di media sosial pada musim panas 2014. Orang-orang di seluruh dunia berpartisipasi dengan mengunggah video dan foto diri mereka sendiri yang menuangkan ember berisi air es ke kepala mereka dan menantang orang lain untuk melakukan hal yang sama sambil mengajak berdonasi untuk penelitian ALS.

photo
Sejumlah orang di Thailand mengikuti tantangan ice bucket challenge untuk mengumpulkan donasi bagi penderita penyakit ALS. - (EPA)

Menurut CDC, ada sekitar 12 ribu hingga 15 ribu orang Amerika Serikat yang mungkin menderita ALS. Diperkirakan lima hingga 10 persen kasus ALS diyakini karena faktor keturunan, tetapi penyebabnya tidak diketahui dan belum ada obatnya.

Di antara banyak penghargaan Quinn dalam meningkatkan kesadaran tentang ALS dan mempromosikan penelitian akan penyakit ini, ia sempat dinominasikan dengan sesama aktivis ALS Peter Frates, sebagai "Person of the Year" oleh majalah Time. Frates meninggal tahun lalu pada usia 34, tujuh tahun setelah didiagnosis ALS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement