REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan kepada masyarakat bahwa saat ini di Indonesia ada sekitar 11,3 persen anak yang terinfeksi Covid-19. Artinya, satu dari sembilan atau 10 orang yang terinfeksi itu adalah anak-anak atau usianya di bawah 18 tahun.
"Ini proporsi yang cukup mengkhawatirkan," kata anggota IDAI dr Yogi Prawira SpA(K) dalam konferensi pers virtual Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia, di Jakarta, Jumat.
Yogi mengatakan, persentase tersebut cukup mengkhawatirkan karena meski sebagian besar atau 85 persen dari total anak-anak yang terinfeksi menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala sehingga tidak perlu dirawat. Akan tetapi, sekitar dua persen lainnya menunjukkan gejala berat hingga sakit kritis.
Anak-anak dengan gejala berat tersebut berarti harus dirawat di dalam ICU. Sementara ICU untuk anak, bahkan sebelum pandemi, menurut Yogi, masih kurang. Terlebih lagi, ICU yang khusus untuk penanganan Covid-19 dengan tekanan negatif dan terisolasi.
"Bayangkan kalau itu sampai terjadi pada satu keluarga. Karena jika bicara persentase, kalau terjadi ke anak kita, yang tadinya sekian persen akan menjadi 100 persen untuk keluarga tadi. Nah, itu yang perlu disadari," katanya.
Lebih lanjut, Yogi juga menyebutkan penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak dapat menularkan infeksi Covid-19 kepada anggota keluarga lain yang mungkin lebih rentan. Itu berarti penyebaran Covid-19 akan menjadi lebih luas di dalam keluarga tersebut, terutama jika ada kelompok umur yang lebih berisiko terkena penyakit itu.
Untuk itu, Yogi mengajak kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati melindungi anak-anak dari kemungkinan penyebaran Covid-19. Para orang tua juga diimbau untuk memberikan contoh penerapan protokol kesehatan yang benar sehingga bisa diikuti oleh anak-anak di dalam keluarga itu.
"Di situlah anak-anak bisa diajarkan 'Kamu bisa loh jadi pahlawan, melindungi kakek dan nenek dengan menerapkan protokol kesehatan saat keluar rumah'," kata Yogi.