REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Visinema Pictures bekerja sama dengan studio animasi The Little Giantz telah memproduksi film animasi Nussa. Film ini diadaptasi dari serial animasi bernuansa Islami, Nussa, yang populer di YouTube.
Namun ternyata, memboyong kisah Nussa dan Rara ke layar lebar bukanlah perkara mudah. CEO Visinema Pictures Angga Dwimas Sasongko mengungkap bahwa memproduksi film animasi di Indonesia lebih menantang daripada film genre lain.
“Tantangan bikin film animasi itu ya salah satunya adalah biaya produksinya enggak murah,” kata Angga dalam konferensi pers virtual pada Rabu (18/11).
Kondisi itu diperparah dengan masih minimnya investor yang mau berinvestasi di film animasi. Kendati demikian, menurut Angga, ketidakpercayaan investor pada film animasi Indonesia sangat wajar. Sebab selama ini belum ada rumah produksi yang membuat film animasi secara serius.
“Ya mungkin ada yang serius, tapi tingkat keseriusannya belum besar,” kata Angga.
Padahal menurut Angga, film animasi Indonesia memiliki peluang besar untuk tumbuh di Indonesia. Itu terbukti dengan kisah Nussa yang selalu sukses diputar jutaan penonton di YouTube.
“Jadi betapa menjanjikannya film animasi itu. Tinggal bagaimana kita menyajikannya, mengemasnya,” jelas dia.
Film Nussa akan menceritakan tentang kehidupan sehari-hari bernama Nussa dan adiknya Rara yang cerdas dan ceria. Dalam trailernya, film itu dibuka dengan adegan ambisi Nussa yang ingin mendapatkan juara pertama.
Kepada sang adik, Nussa mengatakan dia ingin meluncurkan roket buatannya. Namun keceriaan Nussa terenggut dengan kehadiran teman baru di sekolahnya bernama, Jony.
Film Nussa digarap oleh Bony Wirasmono, dengan pengisi suara termasuk Muzzaki Ramdhan, Aysha Razaana dan Jessy Milianty. Hingga kini, belum ada kepastian kapan film animasi Nussa akan tayang di layar bioskop Tanah Air.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
