REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli gizi sering menganjurkan agar mengkonsumsi makanan dengan berbagai warna dalam piring. Semua pigmen itu tak hanya membuat makanan terlihat menarik, tapi juga memiliki manfaat kesehatan yang kuat.
Senyawa yang memberi warna merah, oranye, biru, kuning, dan hijau pada tanaman adalah fitokimia yang bertindak sebagai antioksidan. Kandungan ini menghilangkan radikal bebas perusak sel.
Tak ada cara lebih enak mengemas menu diet berwarna, selain makan beberapa porsi buah setiap hari. Namun, bukankah buah terlalu manis? Meskipun buah memiliki kandungan gula, tubuh memprosesnya secara berbeda dari gula di permen.
"Saya belum pernah melihat penelitian yang menyebut (ada masalah) orang makan terlalu banyak buah,” kata profesor kedokteran di Harvard Medical School di Boston, Eric Rimm, dilansir dari Consumer Reports, Sabtu (14/11).
Selain antioksidan dan serat, dia mengatakan, buah adalah sumber potasium sangat baik. Berbagai nutrisi lain juga membuat buah menjadi baik untuk kesehatan secara keseluruhan.
Berikut lima buah sehat yang bisa menjadi pilihan menu diet.
Apel
Buah klasik ini merupakan salah satu pilihan paling sehat meskipun bagian dalamnya tidak berwarna. Apel mengandung beberapa jenis flavonoid (antioksidan nabati), sebagian besar terdapat di kulitnya, termasuk flavonol, seperti quercetin dan flavan-3-ols.
Tidak ada yang bisa mengalahkan rasa mengunyah apel mentah yang segar, renyah, dan segar. Namun, Direktur Nutrisi di Institute of Culinary Education di New York City, Celine Beitchman, mengatakan, memakan apel dengan memasaknya bisa mengeluarkan rasa dan tekstur berbeda.
Dia menyarankan untuk mengiris dan memanggangnya dengan sedikit mentega dan kayu manis. Kemudian, jadikan topping yogurt, sereal, atau es krim.
Jeruk Clementine
Selain mengandung 36 mg vitamin C, clementine sudah mengandung 131 mg kalium pengatur tekanan darah. Clementine merupakan buah yang mudah dikupas, manis, dan tanpa biji.
Buah ini juga enak dipadukan dengan adas panggang sebagai lauk. Karena sangat manis, clementine bisa menjadi tambahan pas untuk salad. Atau, celupkan irisan clementine ke dalam coklat leleh untuk hidangan penutup yang sehat.
Cranberry
Cranberry mirip buah blueberry dan stroberi yang mengandung jenis antosianin dan flavonol tinggi. Zat ini terbukti mengurangi risiko demensia.
Cranberry mentah rasanya memang asam, tetapi bisa digunakan sebagai pelengkap buah manis. Anda juga bisa menumisnya dengan buah-buahan manis, seperti apel dan pir untuk digunakan sebagai topping yogurt atau oatmeal. Namun berhati-hatilah dengan saus cranberry yang dibeli di toko dan cranberry kering, karena banyak mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi.
Jeruk Bali
Jeruk bali, seperti semua buah jeruk pada umumnya, merupakan sumber vitamin C. Satu setengah jeruk bali mengandung sekitar 48 mg, lebih dari setengah kebutuhan harian vitamin C.
Setengah buah jeruk bali juga mengandung sekitar 2,5 gram serat, sebagian besar serat larut yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Pilih variasi merah muda atau merah, maka dapatkan bonus antioksidan beta-karoten dan likopen yang menyehatkan jantung.
Anda bisa mengonsumsi jeruk bali segar dalam salad dengan alpukat (tambahkan salmon atau ayam jika suka) atau kombinasikan dengan bit panggang sebagai lauk. Jika memilih setengah buah jeruk bali klasik untuk sarapan, pastikan mengurangi gula ekstra.
Delima
Biji berair yang tersembunyi di dalam paket buah ini mengandung antosianin dan tanin yang sangat kuat, yakni dua jenis antioksidan yang terkait dengan kesehatan jantung. Secangkir bijinya mengandung sekitar 7 gram serat. Taburkan biji seperti permata itu ke dalam salad hijau, biji-bijian, atau buah-buahan.