REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Protect Our Next mengungkapkan, remaja perempuan yang merokok sangat rentan terkena kanker payudara di kemudian hari. Risikonya bahkan lebih tinggi bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga kanker.
Meskipun riwayat keluarga dapat berperan, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Breast Cancer menegaskan bahwa merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Sebuah lembar fakta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menunjukkan bahwa tembakau membunuh hingga setengah dari penggunanya.
Karena itu, mengontrol konsumsi tembakau, terutama di kalangan kaum muda merupakan bagian penting menurunkan risiko terkena kanker. Perwakilan Asosiasi Kanker Afrika Selatan (CANSA), Lorraine Govender mengingatkan pemangku kepentingan harus memiliki kebijakan yang melindungi kaum muda dari produk beracun dan karsinogenik itu.
“Terlalu banyak nyawa yang hilang karena kanker, akibat kecanduan tembakau, dan kita perlu untuk mengurangi setiap faktor risiko,” kata Govender.
Menurut Govender, penerapan RUU baru yang mempersulit perolehan dan penggunaan produk terkait tembakau akan menjadi langkah yang tepat. Protect Our Next adalah kemitraan antara CANSA, National Council Against Smoking (NCAS), South African Medical Research Council (SAMFC), dan Heart and Stroke Foundation Afrika Selatan (HSFSA).