REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Eternally Younger Than Those Idiots yang tayang di Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) 2020 menggambarkan potret anak muda yang menyimpan kepedihan mereka sendiri. Tapi film ini tidak melulu tentang kesedihan, ada secercah harapan di penghujung.
Film yang disutradarai Ryohei Yoshino ini dibintangi Yui Sakuma sebagai Horigai dan Nao sebagai Inogi, dua mahasiswi yang tak sengaja bertemu dan langsung merasakan ikatan unik. Rupanya kedekatan itu terjadi karena mereka pernah mengalami trauma masa kecil.
Sementara itu, Horigai berusaha menyelesaikan tugas akhir, meminta semua orang yang dikenal untuk mengisi survei mengenai harapan masa depan. Rekan-rekan Horigai berbagi mimpi mereka, tapi ada juga yang memilih jalan yang lebih kelam.
"Dunia kini sedang mengalami masa sulit, mungkin ada dari penonton yang mengalami masa sulit, tapi ada orang lain yang memikirkan Anda. Itu yang ingin saya sampaikan" kata sutradara Yoshino dalam sesi tanya jawab setelah pemutaran seperti dikutip dari siaran resmi, Selasa (3/11).
Meski ringkasan filmnya terdengar kelam, ada banyak humor yang diselipkan dalam film tersebut. Film ini diadaptasi dari novel di mana Yoshino sedikit mengubah isinya untuk mengungkapkan lebih banyak soal kepribadian karakter-karakter di film itu. Menurut Sakuma dan Nao, memerankan karakter mereka cukup menantang karena harus bisa mengekspresikan seseorang yang menyimpan emosi terpendam.
"Semuanya disimpan dalam hati. Sulit untuk melakukannya," kata Sakuma.
Eternally Younger Than Those Idiots akan tayang pada 2021. Sementara, Festival Film Tokyo digelar secara luring dan daring. Sutradara Yoshino merasa senang bisa merasakan pemutaran langsung bersama penonton yang mengenakan masker di tengah suasana tidak menentu.