REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Ify Alyssa butuh tiga tahun mempersiapkan album perdananya, Pelita Lara. Karya itu menjadi perkenalan utuh Ify kepada industri musik Indonesia sebagai seorang penyanyi, penulis, komposer, dan pianis.
Lewat pernyataan resminya, Ify mengatakan bahwa semua materi dalam albumnya merupakan penerapan ilmu, teori, dan pengalaman. Perempuan 23 tahun itu mengemas 11 lagu pop bernuansa folk dan jaz, yang seluruhnya dia ciptakan sendiri.
"Semua mengalir begitu saja, seperti ide-ideku yang mengalir. Aku berharap lagu-laguku ini menjadi pelita bagi semua lara dan memberi ketenangan. Dari hati yang tenang, seseorang bisa bangkit, berpikir positif dan bahagia," ungkapnya.
Menurut Ify, hidup bukan hanya tentang diri sendiri, tapi tentang banyak orang dengan segala persoalan dan tantangannya. Begitu pula lagu-lagu dalam albumnya yang diambil dari rasa dan pengamatan Ify terhadap orang-orang di sekitarnya.
Dia berharap album debutnya bisa menjadi teman bagi banyak orang. Terlebih, saat ini dunia tengah menghadapi suasana yang penuh kekhawatiran, sehingga sebisa mungkin harus berupaya selalu dalam kondisi sehat secara fisik dan mental.
Musisi Gerald Situmorang terlibat sebagai produser dalam penggarapan album Ify. Menurut Gerald, proses pembuatan album cukup menantang, apalagi sebagian lagu dirampungkan di era pandemi yang semuanya dikerjakan dan dikomunikasikan jarak jauh.
"Untungnya Ify adalah tipe musisi yang sejak kirim demo, sudah punya visi jelas dan mendetail," kata Gerald. Album Pelita Lara dirilis dalam format digital dan wujud fisik dalam bentuk CD Album & Box Set.