REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus Covid-19 telah menginfeksi banyak orang di seluruh dunia tanpa pandang bulu. Mulai dari orang tua hingga anak-anak terpapar virus yang kali pertama ditemukan di Wuhan, China itu. Kondisi ini membuat orang tua khawatir mengingat anak-anak menghabiskan banyak waktu di tempat umum.
Seorang dokter anak yang tinggal di New York City, Kelly Fradin, mendorong keluarga untuk tetap tenang. Dilansir Business Insider, Kamis (15/10), Fradin menyarankan orang tua untuk melakukan tindakan pencegahan yang sederhana dan masuk akal. Berikut tujuh di antaranya:
1. Jalani kehidupan sehari-hari seperti biasa
Dalam 80 persen kasus, diagnosis virus Covid-19 adalah ringan. Sebab, bagi mayoritas orang, risiko relatif rendah. Fradin mengatakan keluarga harus tetap menjalani kehidupan sebagaimana adanya namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Para ahli dan tenaga medis setuju mempraktikkan kebersihan yang baik itu penting. Tindakan tersebut termasuk tidak menyentuh mata, mulut, atau hidung dengan tangan yang tidak dicuci dan menutupi mulut dan hidung saat bersin.
Tak lupa termasuk mencuci tangan secara efektif, sesuatu yang sulit dilakukan oleh anak-anak. “Pastikan anak-anak mencuci tangan saat pulang, setelah menggunakan kamar kecil, dan sebelum makan,” kata Fradin. Mereka harus mencuci dengan sabun dan air selama 20 detik. Menyetel alat pengatur waktu di wastafel dapat membantu anak untuk mencuci tangan dengan benar.
3. Jangan bergantung pada handsanitizer
Handsanitizer tidak seefektif mencuci tangan dengan sabun dan air. Bahkan kemungkinan tidak menghilangkan semua kotoran yang terlihat dari tangan anak. Fradin merekomendasikan agar anak-anak menunggu sampai mereka pulang untuk makan supaya mereka bisa mencuci tangan dengan benar. Tetapi jika seorang anak tidak menemukan westafel, Fredin setuju handsanitizer adalah pilihan yang tepat.
4. Ingatkan anak-anak agar tidak berjabat tangan
Dalam upaya mengurangi penyebaran Covid-19, tempat ibadah dan bisnis melarang praktik jabat tangan. Namun, berjabat tangan juga terjadi di sekolah di antara anak-anak. Oleh karena itu perlu diingatkan untuk tidak berjabat tangan.
5. Siapkan persediaan untuk kebutuhan sehari hari
Dalam kasus karantina selama dua pekan atau jika ada kekurangan persediaan ini jadi hal penting, Fradin merekomendasikan agar para orang tua memastikan barang-barang penting tersedia. Termasuk popok, tisu basah, dan obat-obatan yang dijual bebas selama 30 hari seperti Motrin dan Tylenol. Keluarga juga harus mengisi lemari obat dengan obat resep dan perlengkapan medis, termasuk inhaler untuk asma.
Selain itu, sediakan makanan untuk dua pekan dan beli barang yang memiliki umur simpan lama seperti pasta, buah-buahan, dan sayuran beku.
6. Sepatu dan tas harus berada di dekat pintu
Kapan pun sepanjang tahun terutama sekarang, Fradin mendorong orang tua untuk meminta anak-anak mereka melepas sepatu ketika mereka datang dan meninggalkannya di dekat pintu depan. Sebab, mereka dapat membawa bakteri dari luar. Aturan yang sama berlaku untuk ransel dan tas yang kemungkinan besar menyentuh tanah.
7. Giatkan anak untuk mengganti pakaiannya
Fradin mengatakan kemungkinan pakaian anak yang terkena infeksi masih relatif rendah. Namun, meminta anak anda mengganti pakaian yang mereka kenakan ke sekolah menjadi pakaian bersih adalah tindakan pencegahan yang mudah dilakukan.