Kamis 10 Sep 2020 17:50 WIB

Terdengar Mirip, Ini Beda Osteophorosis dan Osteoarthritis

Osteophorosis dan Osteoarhritis sebenarnya keluhan tulang dan sendi saat beraktivitas

OsteoPhorosis (OP) dan osteoarthritis (OA) adalah keluhan pada tulang dan sendi manusia yang dirasakan atau terdeteksi pada saat bergerak ketika melakukan aktifitas.
Foto: health.com
OsteoPhorosis (OP) dan osteoarthritis (OA) adalah keluhan pada tulang dan sendi manusia yang dirasakan atau terdeteksi pada saat bergerak ketika melakukan aktifitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski terdengar mirip ternyata osteophorosis dan osteoarthritis adalah dua penyakit yang berbeda meski berasal dari keluhan yang sama. Hal tersebut diungkapkan Spesialis Ortopedi dari Siloam Hospitals Balikpapan, dr Yuliana Rianto, Sp.OT. 

OsteoPhorosis (OP) dan osteoarthritis (OA) adalah keluhan pada tulang dan sendi manusia yang dirasakan atau terdeteksi pada saat bergerak ketika melakukan aktivitas. Osteophorosis sendiri disebut patah atau hancurnya tulang yang tak lain sebagai akibat pembentukan tulang baru. 

Prosesnya jauh lebih lambat daripada pembuangan jaringan tulang lama. "Ada 'remodelling' tulang pada tubuh manusia. Artinya terjadi proses pembentukan dan penghancuran (tumbuh, kembang) dengan seimbang", tutur dr Yuliana Rianto, Sp.OT berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (10/9). 

Yuliana melanjutkan, Dalam tubuh manusia tiga lokasi tulang menjadi teramat penting dalam menjaga keseimbangan tubuh,  yaitu tulang belakang, tulang (leher) pinggul, tulang pergelangan (tangan,kaki). 

Sementara osteoarthritis adalah suatu jenis Peradangan (arthritis) yang terjadi ketika jaringan pada ujung ujung tulang (sendi) mengalami keausan atau pengapuran. "Resiko pada osteoarthritis dapat terjadi, antara lain karena kegemukan hingga faktor penuaan", ungkap Yuliana. 

Sedangkan pada  wanita lebih beresiko diakibatkan adanya faktor genetik, riwayat trauma tulang dan lainnya. "Merokok dan kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol turut memicu peningkatan sel sel penghancur tulang", imbuhnya mengingatkan. Berbeda dengan Osteophorosis, ternyata sendi yang sangat beresiko terjadinya osteoarhritis. 

"Sendi lutut karena penopang berat badan, lalu sendi tangan karena sering melakukan aktifitas dan sendi pinggul karena kurang beraktifitas," ucap dia. 

Cara mencegah dan mengobati Osteophorosis dan osteoarthritis dapat dilakukan melalui terapi tanpa obat, yaitu berolahraga, rutin melakukan gerakan seperti senam atau jalan santai sesuai jarak kemampuan. "Asupan nutrisi yang cukup, konsumsi susu pada usia dini, phsyoterapi, aktifitas penguatan otot, termasuk cara awal guna  awal tindakan pengobatan dua penyakit tersebut," pungkas Yuliana.

Siloam Hospitals Balikpapan memiliki fasilitas  Xray, MRI tulang dari terapi awal hingga pembedahan dan program pemuliham terhadap keluhan OsteoPhorosis dan OsteoArhritis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement