Kamis 03 Sep 2020 13:01 WIB

Perlukah Cantumkan Kisaran Gaji di Iklan Lowongan Pekerjaan?

Hanya 46 persen perusahaan yang mencantumkan kisaran gaji pada lowongan pekerjaan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Lowongan pekerjaan (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Lowongan pekerjaan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Uang mungkin bukan segalanya bagi seseorang yang mencari pekerjaan baru, tetapi tetap menjadi aspek yang sangat penting. Muncul pertanyaan, apakah perusahaan yang memasang iklan lowongan pekerjaan perlu mencantumkan kisaran gaji?

Sebuah survei yang digagas agensi rekrutmen karyawan Inggris, Michael Page, mengungkap bahwa informasi gaji adalah hal yang sangat ingin diketahui 61 persen orang saat melamar pekerjaan. Survei melibatkan 14.600 profesional dan karyawan.

Berdasarkan survei, hanya 46 persen perusahaan yang mencantumkan kisaran gaji pada iklan lowongan pekerjaan yang dipublikasikan. Sebagai pencari kerja, cukup memusingkan apabila harus menebak-nebak berapa gaji untuk posisi yang diinginkan.

"Sebagai pekerja, kita semua ingin dibayar sesuai kemampuan, terutama saat mendapatkan pekerjaan baru. Sangat perlu mengetahui gaji rata-rata untuk tawaran posisi yang diinginkan," kata Direktur Bisnis di Michael Page, Derren Bevington seperti dilansir di Yahoo Finance, Kamis (3/9).

Hal itu berguna untuk menimbang-nimbang layak tidaknya sebuah pekerjaan, juga mempersiapkan kompetisi dengan kandidat lain. Jangan sampai kompensasi yang didapat untuk sebuah pekerjaan lebih rendah dari kemampuan.

Bevington juga menyarankan kepada bos dan perusahaan untuk lebih transparan dalam hal tersebut. Untuk bisa merekrut talenta terbaik, perusahaan tentunya harus memberi gaji staf secara kompetitif dan jelas di awal.

Besaran gaji memang bukan satu-satunya hal yang menentukan banyak kandidat melamar suatu pekerjaan atau tidak. Namun, dengan mencantumkan kisaran gaji yang bisa didapat, kandidat memiliki opsi berdasarkan persyaratan keuangan mereka.

Menurut Bevington, saat ini transparansi sangat penting lebih dari sebelumnya. Memasukkan gaji dalam uraian deskripsi pekerjaan dapat memberikan indikator jelas tentang apa yang ditawarkan sebuah pekerjaan, menyingkat siklus rekrutmen.

Survei juga menunjukkan, ketika lowongan pekerjaan menyertakan kisaran gaji, posisi itu menarik 30 persen kandidat lebih banyak daripada iklan tanpa kisaran gaji. Ini juga memudahkan penilaian apakah perusahaan membayar karyawan dengan jumlah tepat.

Jika pelaku bisnis tidak membayar dengan adil, itu menjadi tanda kultur yang kurang baik serta ekspektasi yang tidak realistis. Akan tetapi, di sisi lain, memasukkan rincian gaji dalam iklan pekerjaan dapat menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan.

"Informasi gaji secara publik dapat mengungkap bahwa staf yang sudah ada memiliki gaji lebih rendah dibanding karyawan baru," kata Bevington. Selain itu, informasi gaji di iklan pekerjaan mengurangi kekuatan negosiasi pemberi kerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement