REPUBLIKA.CO.ID, Kasus terbaru Covid-19 kian meningkat setiap harinya, bahkan tembus hingga 3.000 kasus dalam sehari. Melihat hal ini, penting bagi masyarakat untuk mengetahui nutrisi yang baik selama pandemi, apalagi yang sudah bekerja dan bersinggungan dengan tempat-tempat ramai.
Menurut laporan ‘Tinjauan Big Data 2020 terhadap Dampak Covid-19’ oleh Badan Pusat Statistik (BPS), penjualan online di Indonesia pada Februari-Juli 2020 meningkat tajam dibanding penjualan di bulan Januari 2020. Penjualan online di Indonesia melonjak 320 persen di Maret 2020 dan 480 persen di April 2020, keduanya dibandingkan dengan penjualan online di awal tahun.
Lembaga survei konsumen Nielsen menyebutkan, 30 persen konsumen merencanakan untuk lebih sering berbelanja secara online sejak pandemi Covid-19 merebak.
Dalam satu jurnal yang diterbitkan oleh satu konsultan manajemen multinasional McKinsey, diisyaratkan adanya kecenderungan konsumen yang menomorduakan harga dan lebih mementingkan nilai produk di masa pandemi.
Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB, Dr Megawati Simanjuntak mengatakan, produk kesehatan seperti makanan sehat, suplemen, minuman kaya gizi seperti susu dan yoghurt, menjadi barang yang paling dicari. “Karena saat ini konsumen lebih fokus pada produk-produk yang memiliki nilai bagi kesehatannya,” kata dia dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Psikolog Keluarga, Ajeng Raviando, perubahan perilaku konsumen ini dilihat dalam tiga perspektif pengambilan keputusan, yakni rasional, eksperiensial, dan behavioral. Saat ini perubahan perilaku konsumen lebih dipengaruhi oleh behavioral, artinya keadaan lingkungan yang mengharuskan untuk mengubah gaya hidup masyarakat. Sehingga, masyarakat harus mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung protein hewani dengan kandungan asam amino esensial, yang berfungsi memperbaiki sel yang rusak serta menjaga imunitas. Sumber protein hewani ini banyak ditemui dari susu, daging, dan telur.
Sumber protein hewani ini juga bisa dibeli secara online, jika memang masyarakat masih ragu untuk pergi ke pasar atau supermarket. Penyedia produk-produk pun juga terus berusaha agar masyarakat bisa tetap mengkonsumsi makanan-makanan sehat mereka.
“Meskipun masyarakat dihadapkan pada keterbatasan mobilitas dengan adanya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), produk-produk kami tetap mudah diperoleh agar pelanggan bisa terus menyediakan minuman bergizi untuk diri dan keluarganya,” ungkap Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F Saputro.
Frisian Flag Indonesia memang ingin berkontribusi secara positif bagi masyarakat Indonesia, dengan mengusung visi ‘Nourishing by Nature’ melalui ketersediaan gizi berkualitas.
Literasi mengenai gizi untuk kesehatan diri dan keluarga di saat seperti ini sangatlah penting, sebagai dasar pemahaman bagi perubahan perilaku. “Sebagai bangsa, kita harus membangun diri menjadi bangsa yang lebih baik yang menghargai dan menjaga kesehatannya,” papar Andrew lagi.