REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) yang bisa menular ke semua kalangan, tidak terkecuali anak-anak. Anak perlu diajari menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker wajah.
Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Yogi Prawira mengatakan, anak bisa diajari memakai masker yang benar yaitu menutup hidung dan mulut.
"Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) merekomendasikan masker yang dipakai yaitu masker kain sebanuak tiga lapisan untuk mencegah transmisi di komunitas," ujarnya saat mengisi konferensi virtual BNPB bertema Panduan Memakai Masker untuk Anak, Kamis (27/8).
Meskipun maskernya sekreatif atau selucu apapun, dia melanjutkan, bahan dasarnya harus sesuai petunjuk WHO. Dia meminta durasi penggunaan satu masker bisa ditingkatkan yaitu maksimal empat jam.
Ia mengakui memang tidak mungkin berharap anak umur 2-3 tahun mengenakan masker terus-menerus selama empat jam sehingga ada tahapan-tahapannya. Ketika sang buah hati mulai bosan, ia meminta orang tua (ortu) mengajari anaknya tetap menggunakan masker dengan kata-kata persuasif.
"Bisa dengan kata-kata pakai masker untuk melindungi diri sendiri dan keluarga sekitar, seperti kakek nenek yang satu rumah dengan dia (anak)," katanya.
Bahkan ia meminta ortu mengedukasi anaknya kalau memakai masker maka menjadi pahlawan super. Selain masker, ia menyebutkan protokol kesehatan lain yang harus diterapkan anak adalah mencuci tangan. Ia menyebutkan, WHO menganjurkan cuci tangan selama 20 detik. Sayangnya anak bisa bosan jika harus mencuci tangannya selama itu.
"Karena itu, anak bisa diajari cuci tangan sambil bernyanyi misalnya lagu berjudul panjang umurnya sebanyak dua kali yang lamanya 20 detik," ujarnya.