REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Junior Doctor Network (JDN) membantah anak muda di Indonesia kebal dari penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19). Sebab, mayoritas orang-orang yang terinfeksi virus ini adalah yang masih milenial.
"(Anak muda kebal Covid-19) itu hoaks. Faktanya orang-orang yang terinfeksi Covid-19 adalah orang yang usianya masih produktif," ujar Anggota IDI sekaligus Junior Doctor Network (JDN) Vito A Damay saat konferensi virtual BNPB bertema 'Membasmi Hoaks Covid-19', Rabu (26/8).
Faktanya, dia menambahkan, orang-orang usia produktif yang relatif muda, berusia sekitar 20 hingga 30-an yang paling banyak terinfeksi Covid-19. Ia menambahkan, anak-anak muda ini yang paling banyak berinteraksi dengan orang-orang di luar rumah, mulai dari harus pergi mencari nafkah, bertemu orang-orang baru, berinteraksi dengan partner kerja.
Tetapi kadang-kadang pemuda ini merasa masker mengganggu mulut saat berbicara dengan rekan kerjanya saat sedang bekerja lalu melepaskannya. Kendati demikian, ia menambahkan, terkadang pemberitaan menyebutkan kelompok yang rentan terinfeksi virus ini adalah orang-orang yang memiliki penyakit penyerta seperti penyakit jantung, hipertensi, atau berusia lanjut.
"Mereka (kelompok rentan) ketika terinfeksi virus memang bisa mengalami kondisi lebih berat. Tetapi risikonya sama dengan anak-anak muda bila tidak memperhatikan protokol kesehatan," katanya.
Karena itu, ia meminta usia muda yang jadi harapan bangsa supaya berhati-hati karena seringkali mereka lalai dan tidak pakai masker.